Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa Suspensi Saham Green Power Group (LABA) Akibat Harga Terus Melambung

Bursa melakukan suspensi atas perdagangan saham Green Power Group (LABA) mulai sesi I perdagangan hari ini, Rabu (9/7/2025) akibat harga terus melambung.
Mahasiswi beraktivitas di dekat layar pergerakan saham di gedung PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (5/2/2025).Bisnis/Himawan L Nugraha
Mahasiswi beraktivitas di dekat layar pergerakan saham di gedung PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (5/2/2025).Bisnis/Himawan L Nugraha

Akuisisi oleh Rich Step Internasional

Presiden Direktur Bangun Karya Perkasa Jaya Hok Gwan alias Dharmo Budiono menyampaikan perseroan telah melakukan serangkaian proses negosiasi dengan agenda pengambilalihan saham KRYA oleh Rich Step Internasional Ltd.

Dalam transaksi akuisisi itu PT Bangun Karya Artha Lestasi, Hok Gwan, Brigitta Notoatmodjo, dan Pramana Budihardjo sebagai calon penjual dan Rich Step International Ltd., PT EVMOTO Teknologi Indonesia, PT Green Power Group Tbk. (LABA), dan PT Huashang Investment Group, dan PT Cahaya Intan Niaga sebagai calon pembeli.

"Calon pembeli telah menyatakan minat dan penawarannya untuk mengambilalih 1.164.760.000 atau 70% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan," tulisnya dalam keterbukaan informasi, dikutip Kamis (3/7/2025).

Menurutnya, calon pembeli telah membuat dan menandatangani dokumen Letter of Intent (LoI) yang ditujukan kepada calon penjual. Selain itu, calon pembeli juga telah siap untuk melaksanakan uji tuntas (due duiligence) terhadap KRYA.

Pengambilalihan akan dilakukan secara bertahap di mana tahap pertama akan dilakukan pengalihan sejumlah 133.115.000 lembar saham atau merepresentasikan 8% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan.

"Selanjutnya, setelah due diligence terhadap KRYA telah selesai dilakukan oleh calon pembeli, tahap kedua akan dilakukan pengalihan 1.031.645.000 lembar saham atau merepresentasikan 62% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan," tambahnya.

Sementara itu, Presiden Direktur An Shaohong mengatakan perseroan bersama dengan Rich Step International Ltd. dan KRYA berencana untuk melakukan sinergi dalam industri energi terbarukan di masa mendatang.

"Dengan sinergi tersebut baik perseroan, Rich Step International Ltd. dan Bangun Karya Perkasa Jaya memiliki semangat untuk menjadi pemain utama yang diperhitungkan di industri EBT di Indonesia."

_______

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Halaman
  1. 1
  2. 2
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ibad Durrohman
Editor : Ibad Durrohman
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper