Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Bisnis-27 ditutup melemah pada perdagangan hari ini, Kamis (3/7/2025). Sejumlah saham di dalam indeks seperti BRPT, TLKM, hingga AMRT turut melemah.
Adapun, indeks hasil kerja sama Bursa dengan Harian Bisnis Indonesia ditutup melemah ke level 487,76 atau 0,37%. Sepanjang hari, indeks diperdagangkan di level 487,76–492,97. Sebanyak 10 saham menguat, 15 melemah, dan 2 saham stagnan pada perdagangan hari ini.
Pelemahan kinerja indeks dipimpin oleh saham PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) yang terkoreksi 2,53% ke Rp1.540. Di belakangnya, saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) melemah 2,52% ke Rp2.710 dan saham PT Mayora Indah Tbk. (MYOR) melemah 1,38% ke Rp2.150.
Tidak hanya itu, saham PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) melemah 1,24% ke Rp2.380, saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) melemah 1,24% ke Rp3.970, saham PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI) melemah 1,20% ke Rp1.235, dan saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) melemah 0,86% ke Rp8.600.
Sebaliknya, saham PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam memimpin jalur hijau dengan menguat 4,35% ke Rp3.120, saham PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) menguat 3,31% ke Rp1.560, hingga saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) menguat 2,38% ke Rp10.750.
Tidak hanya itu, saham PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN) juga menguat 2,37% ke Rp4.760, saham PT Ciputra Development Tbk. (CTRA) menguat 2,09% ke Rp975, hingga PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA) menguat 1,29% ke Rp1.180.
Sementara itu, dua saham yang bergerak di tempat antara lain PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO).
Analis Phintraco Sekuritas Ratna Lim sebelumnya mengatakan secara teknikal, indikator Stochastic RSI dan MACD mengindikasikan potensi pelemahan lanjutan dan berkurangnya momentum beli jangka pendek.
"Tekanan volume jual juga meningkat. IHSG kembali mengarah ke lower band. Sehingga diperkirakan IHSG berpotensi melanjutkan koreksi menguji level 6.800-6.850 pada perdagangan hari ini," tulis Ratna dalam risetnya pada Kamis (3/7/2025).
Pasar mengantisipasi rilis data non farm payrolls AS per Juni 2025 yang diperkirakan turun menjadi 110.000 dari 139.000 pada Mei 2025. Kondisi tersebut mengindikasikan pasar tenaga kerja AS berpotensi mulai mengalami perlambatan.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.