Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jorjoran SMDR, HUMI & ELPI Tambah Armada: Bisnis Pelayaran Kian Terkembang?

Sejumlah emiten pelayaran seperti SMDR, HUMI, hingga ELPI jor-joran menyiapkan capex jumbo untuk menjaga agar kinerja bisnis 2025 tetap positif.
Fahmi Ahmad Burhan, Choirul Anam
Rabu, 2 Juli 2025 | 06:00
Ilustrasi emiten pelayaran PT Humpuss Maritim Internasional Tbk. (HUMI). /Dok. HUMI
Ilustrasi emiten pelayaran PT Humpuss Maritim Internasional Tbk. (HUMI). /Dok. HUMI

Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah emiten pelayaran jor-joran dalam menyiapkan belanja modal di tahun ini untuk meningkatkan kinerja bisnisnya.

Tercatat, PT Samudera Indonesia Tbk. (SMDR), PT Humpuss Maritim Internasional Tbk. (HUMI), hingga PT Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari Tbk. (ELPI) telah mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) hingga triliunan rupiah.

Direktur Utama Samudera Indonesia, Bani M. Mulia, mengatakan tetap melakukan ekspansi saat kondisi pasar cukup positif. Dana yang disiapkan hingga US$250 juta.

"Kami melihat pasar cukup positif untuk tumbuh, untuk kami menambah kapasitas, beli kapal baru dan sebagainya. Akan tetapi karena ada fluktuasi ancaman, sebentar-sebentar ganti kebijakan, sebentar-sebentar ganti tarif, jadi kami tetap mengambil kesempatan dengan hati-hati," katanya dalam public expose pada Senin (30/6/2025).

Sejumlah langkah ekspansi telah dijalankan SMDR pada tahun ini. SMDR, misalnya, telah menambah jumlah kapalnya. Pada Januari 2025, Samudera Indonesia telah meluncurkan Sinar Pangkalan Brandan, kapal kontainer bermuatan 694 TEUs.

Menurutnya, penambahan kapal dijalankan SMDR sebab kebutuhan kapal untuk kegiatan operasional masih kurang. SMDR pun masih dalam proses menambah jumlah kapalnya pada tahun ini.

Selain ekspansi penambahan kapal, SMDR melakukan ekspansi pada beberapa lini usaha lainnya, salah satunya industri galangan melalui pembangunan Galangan Samudera Madura. Galangan tersebut memiliki total area sekitar 5,5 hektare dan kapasitas dermaga yaitu lebih dari 40.000 DWT.

Hal serupa juga dilakukan emiten pelayaran HUMI yang berencana ekspansi lini usaha baru hingga menambah armada kapal sebagai strategi pertumbuhan kinerja pada 2025. Adapun, modal yang disiapkan mencapai US$39,57 juta.

Direktur Utama HUMI Tirta Hidayat menyampaikan perusahaan berencana untuk terus berinvestasi dalam pengembangan armada, memperluas jaringan global, serta mengadopsi inovasi teknologi guna meningkatkan efisiensi dan daya saing di pasar.

“Sepanjang 2025, HUMI menargetkan untuk melakukan akuisisi terhadap 10 kapal dan pengembangan LNG logistic support. Kami telah menyiapkan dana anggaran sebesar US$39,57 juta," ujarnya, Selasa (20/5/2025).

Perincian rencana 10 kapal baru ke dalam armada HUMI terdiri dari 4 Oil & Chemical Tanker, 5 Tugboat, 1 Platform Supply Vessel (PSV) serta LNG logistic support. Perseroan tetap akan konsisten agresif untuk anggaran pembelian Oil & Chemical Tanker untuk menangkap peluang atas terbatasnya ketersediaan kapal pengangkut jenis ini.

Terkait prospek 2025, dia menyampaikan bisnis distribusi dan infrastruktur energi masih memiliki potensi yang sangat besar untuk terus berkembang sejalan dengan tuntutan global menuju net zero emission.

HUMI memiliki prospek bisnis yang sangat baik ke depan karena terdapat sejumlah peluang yang dapat dioptimalkan seiring dengan target pemerintah untuk meningkatkan produksi LNG hingga dua kali lipat pada 2030.

Selain itu, terdapat peluang bisnis baru dari rantai bisnis eksisting yang akan semakin memperkokoh posisi persaingan bisnis perseroan dalam lingkup industri kemaritiman maupun dengan industri lainnya.

Terakhir, PT Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari Tbk (ELPI) mengalokasikan capex sebesar Rp1 triliun tahun ini untuk pengembangan armada kapal.

Direktur Utama ELPI, Eka Taniputra, mengatakan rencana alokasi Capex senilai Rp1 triliun ini untuk pengembangan armada, pengadaan spareparet serta infrastruktur seperti gudang, tetapi fokusnya mayoritas untuk pengadaan kapal baru.

"Adapun pengadaan armada yang sudah kita bangun yakni 1 sampai 3 kapal FCB [Fast Crew Boat], di mana 3 kapal FCB ini akan support ekspansi bisnis di Middle East pada semester 2 tahun ini," kata Eka Taniputra, Public Expose ELPI, di Surabaya, Kamis (25/4/2025).

Menurutnya, ada juga 1 kapal multicat yang dibangun. Kapal ini adalah kapal hasil penggabungan beberapa fungsi kapal, sehingga 1 kapal multicat bisa memiliki 2 fungsi kapal sekaligus jadi akan ada efisiensi dari biaya sewa oleh klien juga dari sisi konsumsi bahan bakar juga akan bisa lebih hemat hingga 40%.

Dia berharap proyek kapal multicat ini dapat menjadi kebanggaan ELPI dan akan menjadi kapal multicat pertama yang akan beroperasi di Indonesia.

"Kemudian juga bangun kapal tug and barge sebanyak 5 set pada tahun ini serta akan menambah 6-7 kapal support offshore,” ucapnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper