Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Bisnis-27 ditutup melemah pada perdagangan hari ini, Selasa (1/7/2025). Sejumlah saham di dalam indeks seperti INKP, BRIS, hingga BBNI membebani kinerja indeks hari ini.
Adapun indeks kerja sama Bursa dengan Harian Bisnis Indonesia ditutup melemah ke level 490,77 atau terkoreksi 0,62%. Sepanjang hari, indeks diperdagangkan di level 487,90—497,12. Dari 27 konstituen, 10 saham menguat, 12 melemah, dan 5 bergerak stagnan.
Melansir data Bloomberg, pelemahan indeks terutama dipimpin oleh PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. (INKP) yang terkoreksi 3,91% ke Rp5.525. Mengekor di belakangnya, saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) melemah 2,71% ke Rp2.510 dan saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) melemah 2,67% ke Rp4.010.
Tidak hanya itu, sejumlah saham bank jumbo seperti PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) terkoreksi 0,29% ke Rp8.650, saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) terkoreksi 2,66% ke Rp4.750, dan saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) terkoreksi 1,60% ke Rp3.680.
Selain itu, sejumlah saham lain seperti PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) melemah 2,17% ke Rp1.580, saham PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) melemah 1,21% ke Rp488, hingga saham PT Astra Internasional Tbk. (ASII) yang terkoreksi 1,11% ke Rp4.450.
Berbanding terbalik, saham PT Mayora Indah Tbk. (MYOR) justru memimpin penguatan dengan terapresiasi 5,26% ke Rp2.200, saham PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI) menguat 3,81% ke Rp1.225, hingga saham PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk. (MIKA) yang menguat 3,15% ke Rp2.620.
Baca Juga
Tidak hanya itu, saham PT Ciputra Development Tbk. (CTRA) juga menguat 1,57% ke Rp970, saham PT Indosat Tbk. (ISAT) menguat 1,44% ke Rp2.120, hingga saham PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) yang menguat 0,99% ke Rp3.070.
Sejumlah saham yang ditutup stagnan antara lain PT Barito Pacific Tbk. (BRPT), PT Dharma Satya Nusantara Tbk. (DSNG), PT Medikaloka Hermina Tbk. (HEAL), hingga PT Bukit Asam Tbk. (PTBA).
Analis Phintraco Sekuritas Ratna Lim mengatakan pergerakan IHSG hari ini akan dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Dari domestik, investor akan menantikan data neraca perdagangan per Mei 2025 yang diperkirakan surplus sebesar US$2.53 miliar dari US$0.15 miliar di April 2025.
Selain itu akan dirilis data inflasi per Juni 2025 yang diperkirakan sebesar 1,83% secara tahunan (year on year/yoy) dari 1,6% yoy di Mei 2025. Untuk inflasi inti diperkirakan sebesar 2,44% yoy dari 2,4% yoy di Mei 2025.
Pemerintah juga mengumumkan paket deregulasi tahap I, yang meliputi relaksasi aturan impor dan kemudahan berusaha di bidang perdagangan. Salah satu tujuan deregulasi ini untuk memperbaiki peringkat kemudahan usaha di Indonesia.
________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.