Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka rebound dengan kenaikan 1,71% ke level 6.903 pagi ini.
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG melesat naik 1,71% menjadi 6.903,04 pada pukul 09.06 WIB, Selasa (24/6/2025). Sebanyak 341 saham menguat, 122 saham melemah, dan 122 saham diperdagangkan stagnan. Kapitalisasi pasar di Bursa Efek Indonesia tercatat Rp12.089,68 triliun.
Phintraco Sekuritas memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguji level support di 6.700 pada perdagangan Selasa (24/6/2025) dengan saham MEDC, PSAB, PGAS, RAJA, dan LSIP menjadi pilihan.
Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan bahwa indeks komposit juga dibebani oleh beberapa saham yang memasuki ex-date dividen.
“Secara teknikal, indikator Stochastic RSI telah berada di area oversold dan berpotensi golden cross, tetapi negative slope MACD melebar. Sehingga IHSG diperkirakan menguji level support 6.700,” ujarnya dalam publikasi harian.
Adapun, ketegangan di kawasan Teluk sejatinya sempat mereda setelah China dan Rusia mendorong resolusi damai di Dewan Keamanan PBB. Namun, pasar tetap mengantisipasi risiko penutupan Selat Hormuz oleh Iran yang dapat menyebabkan lonjakan harga minyak dan gas global.
Data ekonomi yang dirilis dari Jepang juga menunjukkan sinyal pemulihan moderat. Indeks Jibun Bank Manufacturing PMI Flash untuk Juni 2025 naik menjadi 50,4 dari 49,4 pada Mei. Kinerja sektor jasa juga meningkat, dengan PMI Services naik ke 51,5.
Sementara itu, bursa Eropa cenderung mengalami penguatan di tengah perbaikan data PMI. Jerman mencatat kenaikan PMI manufaktur menjadi 49, sementara Inggris menunjukkan perbaikan pada sektor manufaktur dan jasa.
Di tengah kondisi saat ini, Phintraco Sekuritas merekomendasikan saham PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC), PT J Resources Asia Pasifik Tbk. (PSAB), PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS), PT Rukun Raharja Tbk. (RAJA), serta PT PP London Sumatra Indonesia Tbk. (LSIP) sebagai saham pilihan hari ini.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.