Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok hingga lebih dari 2% sesaat setelah perdagangan dibuka pagi ini. Kekhawatiran investor terhadap konflik berlarut-larut di Timur Tengah usai AS menyerang Iran menjadi perhatian pasar.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG anjlok 2,09% ke level 6.762,96 pada pukul 09.04 WIB, Senin (23/6/2025).
Sebanyak 69 saham menguat, 400 saham melemah, dan 136 saham stagnan. Kapitalisasi pasar di Bursa Efek Indonesia tercatat Rp11.869,81 triliun.
Adapun, pelaku pasar bersiap menghadapi aksi jual mendadak di bursa saham pada Senin (23/6/2025), setelah serangan AS terhadap Iran pada akhir pekan meningkatkan kekhawatiran atas potensi balasan dan lonjakan harga minyak dunia.
Ketegangan di Timur Tengah kini menjadi fokus utama pelaku pasar, menutupi perhatian terhadap rilis data ekonomi Amerika Serikat pekan ini. Investor tengah mencermati dampak dari keputusan mendadak Presiden Donald Trump yang ikut bergabung dalam kampanye militer Israel terhadap Iran terhadap sentimen pasar, inflasi, dan arah kebijakan suku bunga AS.
Melansir Reuters, Senin (23/6/2025), indeks S&P 500 sudah turun 0,55% sepanjang perdagangan 16-20 Juni 2025, sedangkan indeks Dow Jones Industrial Average turun 0,88% dan Nasdaq turun 0,23% dalam sepekan.
Pada perdagangan Jumat (20/6/2025), indeks ditutup di zona merah setelah laporan bahwa AS tengah mempertimbangkan untuk ikut serta dalam konflik Iran-Israel. Indeks Dow Jones naik 0,08% ke 42.206,82, S&P 500 melemah 0,22% ke 5.967,84, dan Nasdaq turun 0,51% ke 19.447,41.
Pemerintah Iran menegaskan tidak akan membahas masa depan program nuklirnya selama masih berada di bawah serangan militer Israel, sementara negara-negara Eropa berupaya membujuk Teheran kembali ke meja perundingan.
“Investor tampak ragu untuk masuk ke pasar saham menjelang akhir pekan, terutama di tengah ketidakpastian geopolitik saat ini,” ujar Rick Meckler, mitra di Cherry Lane Investments, New Vernon, New Jersey.
Israel menyatakan bahwa serangan yang dilancarkannya bertujuan untuk melemahkan kemampuan Iran dalam mengembangkan senjata nuklir. Setelah satu pekan serangan berlangsung, Israel mengklaim telah menghantam puluhan target militer Iran.