Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Antam (ANTM) dan HKCBL Bentuk JV Garap Proyek Baterai EV

Antam (ANTM) bersama Hong Kong CBL Limited resmi mendirikan JV bernama PT Nickel Cobalt Halmahera dengan modal dasar senilai Rp10 miliar.
Kantor Unit Bisnis Pertambangan Nikel PT Aneka Tambang Tbk./Bisnis-Akhirul Anwar
Kantor Unit Bisnis Pertambangan Nikel PT Aneka Tambang Tbk./Bisnis-Akhirul Anwar

Bisnis.com, JAKARTA — PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam bersama Hong Kong CBL Limited (HKCBL) resmi mendirikan perusahaan patungan atau joint venture (JV) baru dengan nama PT Nickel Cobalt Halmahera. 

HKCBL merupakan anak usaha Ningbo Contemporary Brunp Lygend Co. Ltd. (CBL) atau cucu usaha dari Contemporary Amperex Technology Co. (CATL).

Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), pendirian entitas ini dilakukan berdasarkan Joint Venture Agreement (JVA) yang ditandatangani pada 22 Desember 2023 dan disahkan melalui akta notaris pada 10 Juni 2025. 

PT Nickel Cobalt Halmahera (HPAL JVCO) tercatat memiliki modal dasar senilai Rp10 miliar, dengan setoran awal dari ANTM mencapai Rp3 miliar atau setara 30% kepemilikan saham. Adapun, sisanya dikuasai oleh HKCBL sebesar 70%. 

“Nilai pendirian HPAL JVCO untuk penyetoran modal awal dari perseroan kepada HPAL JVCO adalah Rp3.000.000.000 yang senilai dengan kepemilikan saham perseroan sebesar 30%,” tulis manajemen ANTM, Rabu (11/6/2025).

Entitas baru tersebut akan mengembangkan dan mengoperasikan fasilitas High Pressure Acid Leaching (HPAL) di Halmahera untuk memproduksi Mixed Hydroxide Precipitate (MHP), bahan baku utama baterai kendaraan listrik (EV).

Pendirian HPAL JVCO merupakan bagian dari pengembangan proyek Electric Vehicle (EV) Battery yang digagas melalui kerja sama antara Antam, Indonesia Battery Corporation (IBC), dan CBL. Proyek tersebut mencakup enam subproyek terintegrasi, mulai dari pertambangan, pengolahan nikel, produksi baterai, hingga daur ulang.

“Keikutsertaan perseroan dalam proyek baterai EV sangat esensial untuk pertumbuhan jangka panjang,” ungkap manajemen Antam.  

Sementara itu, berdasarkan hasil studi kelayakan, entitas baru tersebut memiliki potensi net present value (NPV) sebesar US$519,28 juta dengan internal rate of return (IRR) mencapai 15,52% dan profitability index 1,41 kali. Hasil ini berdasarkan penilaian Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) Suwendho Rinaldy & Rekan (SRR).

“Dengan mempertimbangkan semua faktor yang relevan yang mempengaruhi dalam analisis kelayakan, maka menurut pendapat SRR, pendirian HPAL JVCO adalah layak secara finansial,” tertulis dalam keterbukaan informasi ANTM. 

___________________

 

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper