Bisnis.com, JAKARTA —Indeks dolar Amerika Serikat (AS) menguat tipis pada perdagangan pagi ini, Rabu (28/5/2025). Ke mana arah pergerakan rupiah pada hari ini?
Berdasarkan data Bloomberg, indeks dolar AS spot naik 0,02 poin atau 0,02% ke posisi 99,54 hingga pukul 08.40 WIB. Penguatan ini terjadi setelah Presiden AS Donald Trump memperpanjang tenggat waktu untuk penerapan tarif 50% sehingga meredakan kekhawatiran investor.
Sementara itu, nilai tukar rupiah ditutup melemah ke posisi Rp16.286,5 per dolar AS pada perdagangan Selasa (27/5/2025). Sama seperti rupiah, sejumlah mata uang di Asia lainnya mengalami pelemahan.
Yen Jepang, misalnya, melemah 0,58%, dolar Singapura melemah 0,22%, peso Filipina melemah 0,22%, dan won Korea Selatan melemah 0,19%. Lalu, yuan China melemah 0,09%, rupee India melemah 0,35%, baht Thailand melemah 0,35%, serta ringgit Malaysia melemah 0,4%.
Di pasar obligasi pemerintah Indonesia (SBN), Mirae Asset Sekuritas Indonesia mencatat arus masuk dana tercatat sangat kuat, mencapaiRp20,9 triliun. Imbal hasil SBN tenor 10 tahun sedikit naik, ditutup pada 6,83%.
"Tren positif di pasar domestik ini didukung oleh data ekonomi yang solid serta pemangkasan suku bunga kebijakan oleh BI pekan lalu," tulisnya dalam riset, Rabu (28/5/2025).
Sementara itu, imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor panjang mengalami penurunan. Yield obligasi US Treasury tenor 20 tahun dan 30 tahun turun di bawah level 5,0% untuk pertama kalinya dalam 4 hari terakhir.
Pekan lalu, pasar obligasi global sempat mengalami gejolak akibat kekhawatiran fiskal setelah Moody’s menurunkan peringkat kredit AS serta ketidakpastian terkait dengan RUU pajak Trump.
Mengutip Bloomberg, rupiah ditutup melemah sebesar 9,50 poin atau 0,06% ke level Rp16.296 per dolar AS. Adapun, indeks dolar AS menguat tipis 0,02% menuju 99,54.
Sementara itu, mata uang di Asia mayoritas menguat. Won Korea menguat 0,38% bersama yen Jepang sebesar 0,13%. Sementara itu, ringgit Malaysia dan baht Thailand ditutup perkasa dengan persentase masing-masing 0,18% dan 0,25% per dolar AS.
Pengamat mata uang, Ibrahim Assuaibi, mengatakan bahwa ketidakpastian terkait dengan arah kebijakan perdagangan AS dan kondisi fiskal kembali mencuat ke permukaan.
Dia menuturkan bahwa fokus pasar saat ini tertuju pada prospek tercapainya lebih banyak kesepakatan dagang, serta kelanjutan pembahasan RUU pemotongan pajak yang kontroversial dan didukung oleh Presiden Donald Trump.

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah dibuka melemah 0,05% atau 8,5 poin pada pukul 09.10 WIB ke level Rp16.295 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS terpantau naik 0,16% ke level 99,67.
Sama seperti rupiah, sejumlah mata uang Asia mengalami pelemahan. Dolar Hong Kong misalnya melemah 0,01%, dolar Singapura melemah 0,06%, peso Filipina melemah 0,12%, yuan China melemah 0,09%, dan rupee India melemah 0,3%.
Sementara itu, deretan mata uang di Asia lainnya menguat. Yen Jepang misalnya menguat 0,02%, dolar Taiwan menguat 0,18%, won Korea Selatan menguat 0,05%, dan baht Thailand menguat 0,04%.