Bisnis.com, JAKARTA – Rebalancing indeks MSCI dan masuknya aliran dana asing diperkirakan menjadi dua katalis utama penggerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan ini. Indo Premier Sekuritas pun merekomendasikan sejumlah saham pilihan, termasuk MDKA, BBRI, dan NCKL.
Equity Analyst Indo Premier Sekuritas David Kurniawan menerangkan, rebalancing Indeks Morgan Stanley Capital International (MSCI) yang bakal berlangsung pada akhir Mei 2025 nanti berpotensi mempengaruhi aliran dana asing yang masuk ke pasar Indonesia.
Sebelumnya, berdasarkan hasil evaluasi berkala yang dipublikasikan Rabu (14/5/2025), MSCI Inc. melakukan perombakan konstituen sejumlah indeks acuan yang dikelolanya.
Teranyar, dua saham masuk ke dalam indeks dan empat saham dihapus. Dua saham yang masuk dalam MSCI Small Cap Index itu yakni PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) dan PT Merdeka Battery Materials Tbk. (MBMA).
Kemudian, empat saham yang keluar dari MSCI Small Cap Index adalah PT Harum Energy Tbk. (HRUM), PT Indika Energy Tbk. (INDY), PT Summarecon Agung Tbk. (SMRA), serta saham PT Wijaya Karya Tbk. (WIKA).
”Investor asing diperkirakan akan menyesuaikan portofolio mereka sesuai dengan perubahan bobot dalam indeks tersebut,” katanya dalam keterangan resmi, Minggu (25/5/2025).
Baca Juga
Adapun sepanjang pekan 19—23 Mei 2025, investor asing telah mencatatkan aksi beli bersih sebesar Rp2 triliun di pasar reguler. Saham-saham seperti BBRI, ANTM, BMRI, GOTO, hingga BBCA menjadi favorit para investor asing pekan lalu.
Menurut David, hal ini menunjukkan kepercayaan investor asing terhadap prospek saham di Indonesia. Pasalnya, net buy sebesar Rp2 triliun itu adalah angka tertinggi dalam lima minggu terakhir dan lebih dari dua kali rata-rata inflow mingguan sejak April.
Pada perdagangan pekan ini, David merekomendasikan buy untuk saham milik PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) dengan target harga pada level Rp2.220 dan stop loss di Rp1.950. Salah satu alasannya adalah harga komoditas yang cenderung meningkat memberikan sentimen positif bagi MDKA.
Selain itu, saham BBRI juga direkomendasikan buy dengan target harga Rp4.700 atau naik 8,05% dari harga saat ini Rp4.350. Adapun area stoploss untuk saham BBRI berada pada area Rp4.200 per lembar saham.
”Investor asing terlihat mulai kembali mengakumulasi BBRI. Selanjutnya, penurunan suku bunga oleh BI akan menjadi sentimen positif bagi sektor perbankan,” kata David.
Terakhir, David merekomendasikan saham NCKL dengan target harga Rp805 dan stoploss Rp705. Menurutnya, saham NCKL dalam jangka pendek tengah bergerak bullish setelah breakout dari area konsolidasi sehingga berpotensi memberikan keuntungan pada investor.
_______
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.