Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan kembali konsolidasi dan bergerak direntang 7.200 hingga 7.300 pada pekan depan, Senin (26/5/2025).
Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan, selama pekan ini IHSG bergerak menguat ditopang oleh sentimen positif dari penurunan BI Rate, penguatan rupiah, serta minat beli investor asing.
Adapun pada penutupan perdagangan kemarin, Jumat (23/5/2025) IHSG menguat sebesar 0,658% ke level 7.214,163. "IHSG pada pekan depan diperkirakan melanjutkan konsolidasi pada rentang 7.200-7.300," katanya dalam riset, dikutip Bisnis pada Sabtu (24/5/2025).
Dia berujar secara teknikal, indikator stochastic dinilai masih berada di area overbought, meskipun belum menunjukkan sinyal pembalikan arah.Lalu, dia menjelaskan bahwa indikator Bollinger Bands menandakan volatilitas tinggi dan masih ada potensi naik, meskipun overbought dalam jangka pendek.
"Indikator histogram MACD masih menunjukkan momentum positif, dan volume masih menunjukkan minat beli yang cukup besar," ujarnya.
Selanjutnya, sentimen akan datang dari global dari Amerika Serikat (AS), pada pekan depan akan dirilis data durable goods orders pada April yang diperkirakan turun 6.8% MoM dari Maret 2025 yang tumbuh 7.5% MoM. Selain itu, dijadwalkan juga akan dirilis S&P/Case-Shiller Home Price Maret 2025 yang diperkirakan tumbuh 4.2%, sedikit melambat dari Februari 2025 yang naik 4.5%.
Baca Juga
Lalu, dia mengatakan, investor juga akan mencermati data keyakinan konsumen (consumer confidence) Mei 2025 yang diperkirakan turun ke 84 dari 86 pada April 2025.
Investor juga akan menantikan data Core PCE price index April 2025 yang diperkirakan stagnan dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 0.2% MoM. Lalu, juga akan dirilis FOMC minutes pada pekan depan.
Sementara itu, dari Eropa akan dirilis data consumer confidence Jerman, unemployment rate dan retail sales pada pekan depan.Lebih lanjut dari Asia, di Jepang akan dirilis data consumer confidence, unemployment rate, industrial production dan retail sales, sedangkan dari China, akan dirilis data NBS Manufacturing PMI Mei 2025 yang diperkirakan turun ke 48.6 dari 49 pada April 2025.
Kemudian, Phintraco Sekuritas memberi rekomendasi sejumlah saham yang dapat dicermati oleh investor pada pekan depan, di antaranya MBMA, AUTO, BBYB, KLBF dan TOWR.
--
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.