Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Saham Banyak Hari Libur Tanggal Merah, Investor RI Beralih ke Kripto?

Transaksi aset kripto di Indonesia diproyeksikan menanjak seiring dengan permintaan yang tinggi ketika pasar saham domestik banyak momen libur tanggal merah.
Warga beraktivitas di dekat logo Bitcoin di Jakarta, Selasa (15/10/2024). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Warga beraktivitas di dekat logo Bitcoin di Jakarta, Selasa (15/10/2024). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA — Transaksi aset kripto di Indonesia diproyeksikan menanjak terdorong permintaan yang tinggi, seiring dengan transaksi di pasar saham banyak terhenti akibat libur tanggal merah.

Analyst Tokocrypto Fyqieh Fachrur mengatakan kondisi pasar domestik saat ini membuka peluang bagi pertumbuhan minat terhadap aset kripto. Terutama dengan banyaknya hari libur bursa akibat tanggal merah.

"Momen libur panjang atau cuti bersama di pasar modal Indonesia yang menyebabkan perdagangan saham dan instrumen tradisional lainnya berhenti sementara, justru menjadi celah bagi investor untuk melirik aset kripto," kata Fyqieh kepada Bisnis pada Rabu (14/5/2025).

Pada bulan ini saja atau Mei 2025, Bursa Efek Indonesia (BEI) menjadwalkan libur selama lima hari perdagangan seiring dengan tanggal merah yakni libur Hari Buruh, Hari Raya Waisak dan Cuti Bersama Waisak, serta Kenaikan Yesus Kristus dan Cuti Bersama Kenaikan Yesus Kristus.

Pada bulan depan atau Juni 2025, terdapat pula tiga hari libur Bursa, yakni tanggal merah Hari Raya Idul Adha, Cuti Bersama Hari Raya Idul Adha, serta Tahun Baru Islam.

Berbeda dengan bursa saham, pasar kripto beroperasi 24 jam sehari dan tujuh hari sepekan tanpa hari libur. Hal ini menjadikan kripto sebagai instrumen yang tetap aktif di perdagangkan kapan pun, bahkan saat pasar konvensional tutup.

Kemudahan akses melalui platform digital pun mendukung permintaan transaksi kripto. Investor ritel pun kini memiliki fleksibilitas lebih tinggi untuk mendiversifikasi portofolionya ke aset digital. 

"Namun demikian, penting untuk diingat bahwa kripto tetap memiliki karakter volatilitas tinggi. Karena itu, pengelolaan risiko menjadi kunci utama dalam berinvestasi di aset kripto," ujar Fyqieh.

Di sisi lain, kenaikan harga aset kripto seperti Bitcoin belakangan ini juga turut mendorong peningkatan aktivitas pasar kripto di Indonesia. Berdasarkan data CoinMarketCap, harga Bitcoin telah menanjak 22,28% dalam sebulan perdagangan ke level US$103.219 per koin.

Volume transaksi pun meningkat secara signifikan, baik dari kalangan investor ritel maupun institusional. 

"Banyak pengguna memanfaatkan momentum penguatan harga ini untuk masuk ke pasar, tidak hanya melalui pembelian Bitcoin, tetapi juga altcoin lain yang ikut terdorong naik," ujar Fyqieh. 

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), hingga akhir Februari 2025, jumlah konsumen aset kripto di seluruh pedagang mencapai 13,31 juta konsumen. Angkanya menanjak signifikan dibanding Januari 2025 sebesar 12,92 juta konsumen.

Sementara, nilai transaksi aset kripto di Indonesia pada Februari 2025 mencapai Rp32,78 triliun. Sehingga total pada awal tahun atau Januari-Februari 2025 mencapai Rp76,85 triliun, naik positif dibanding periode yang sama 2024, Rp55,26 triliun.

Senior Market Chartist Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta juga menilai dinamika banyaknya libur di pasar modal Indonesia mendorong peluang transaksi meningkat bagi kelas aset lainnya.

"Bisa terjadi peralihan ke aset seperti kripto, forex, atau instrumen forex seperti Yen Jepang, dan Swiss Franc dan lainnya," tutur Nafan kepada Bisnis pada Rabu (14/5/2025).

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Dwi Nicken Tari
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper