Bisnis.com, JAKARTA — Emiten BUMN Karya, PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) berencana mendivestasikan dua anak usahanya di bidang infrastruktur air dan kereta api dengan proyeksi nilai transaksi sebesar Rp3 triliun.
Direktur Utama PTPP Novel Arsyad mengatakan bahwa untuk proses divestasi di PT PP Infrastruktur (PPIN), yang fokus di bidang Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM), sedang berproses dan diperkirakan selesai pada pertengahan tahun ini.
“Divestasi sedang berproses, ada PP Infrastruktur yang bergerak di bidang SPAM sudah berjalan dan sekitar pertengahan tahun ini sudah bisa diselesaikan,” ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (30/4/2025).
Direktur Strategi Korporasi dan HCM PTPP I Gede Upeksa Negara menambahkan bahwa perseroan juga akan melepas kepemilikan anak usaha di sektor infrastruktur kereta api, yaitu PT Celebes Railways Indonesia.
Seluruh aksi tersebut diperkirakan meraih penerimaan kas bersih hingga Rp3 triliun, dengan target penandatanganan jual beli rampung pada akhir kuartal II/2025.
“Bulan Juni ini kami harapkan bisa proceed dua anak usaha, satu di infrastruktur air dan kedua di infrastruktur kereta api. Kami merencanakan total proceed kurang lebih di Rp3 triliun. Itu yang sudah kami lakukan dan sudah berproses,” ucapnya.
Menurut Upeksa, divestasi dilakukan agar PTPP dapat fokus ke bisnis inti perusahaan. Dengan demikian, segala unit bisnis yang tidak sejalan dengan core business akan segera dilepas guna mengurangi beban utang dan memperoleh keuntungan.
Pada tahun lalu, PTPP juga telah mendivestasikan anak usahanya yakni PT Ultra Mandiri Telekomunikasi kepada PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) atau Mitratel dengan mahar sebesar Rp645,45 miliar.
Direktur Keuangan PTPP Agus Purbianto menyampaikan bahwa transaksi itu dilakukan sebagai upaya perseroan untuk kembali ke bisnis intinya dengan melakukan klasterisasi portofolio di PT PP Infrastruktur.
“Dalam rangka memperkuat bisnis utamanya [PP Infrastruktur] pada sektor air atau SPAM dan merampingkan portofolio investasi untuk mencapai keberlanjutan usaha,” tutur Agus melalui keterbukaan informasi.
PT Ultra Mandiri Telekomunikasi merupakan perusahaan yang berfokus pada penyediaan infrastruktur telekomunikasi, khususnya fiber optik. Entitas anak ini mulai beroperasi sejak 2019 dan memiliki aset Rp352,66 miliar per kuartal III/2024.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.