Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Bersih Raharja Energi Cepu (RATU) Melambung 64% Kuartal I/2025

Profitabilitas RATU didorong oleh peningkatan efisiensi serta optimalisasi biaya yang dijalankan secara selektif dan terukur.
Jajaran direksi dan komisaris PT Raharja Energi Cepu Tbk. (RATU) memperhatikan papan perdagangan saham usai resmi melantai di Bursa Efek Indonesia pada Rabu (8/1/2025)./BEI
Jajaran direksi dan komisaris PT Raharja Energi Cepu Tbk. (RATU) memperhatikan papan perdagangan saham usai resmi melantai di Bursa Efek Indonesia pada Rabu (8/1/2025)./BEI

Bisnis.com, JAKARTA — PT Raharja Energi Cepu Tbk. (RATU) mencatatkan kinerja yang solid sepanjang kuartal pertama tahun ini. Pengelola investasi di sektor migas yang sahamnya dikendalikan oleh PT Rukun Raharja Tbk. (RAJA) ini membukukan laba bersih senilai US$5,9 juta.

Laba bersih RATU melesat 64% dibandingkan dengan capaian pada periode yang sama tahun lalu. Kendati pendapatan turun 2% dari US$13,4 juta menjadi US$13,2 juta akibat penurunan rata-rata volume lifting di Blok Jabung, tapi perusahaan mampu menjaga tingkat profitabilitas yang lebih tangguh.

Direktur Utama Raharja Energi Cepu Alexandra Shinta Wahjudewanti menjelaskan bahwa profitabilitas yang membaik didorong oleh peningkatan efisiensi serta optimalisasi biaya yang dijalankan secara selektif dan terukur.

“Kinerja positif ini mencerminkan kemampuan RATU dalam menjaga profitabilitas di tengah dinamika di industri energi, sekaligus menjadi landasan kuat dalam mencapai target pertumbuhan yang berkelanjutan ke depan,” tulisnya dalam keterangan tertulis, Selasa (29/4/2025).

RATU baru saja melaksanakan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) pada awal tahun ini. Selepas pencatatan saham perdana, perseroan terus fokus mengembangkan bisnis dengan aktif mencari dan mengevaluasi peluang investasi.

“Termasuk saat ini tengah dalam proses review terhadap dua blok migas potensial yang berada di wilayah Indonesia.”

Sebagai perusahaan publik, kata Alexandra, RATU berkomitmen untuk terus mengedepankan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance/GCG) dalam setiap aspek operasional dan pengambilan keputusan strategis perseroan, guna menciptakan nilai jangka panjang bagi seluruh pemangku kepentingan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper