Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Analis Bicara Prospek IHSG saat Musim Pembagian Dividen

Musim pembagian dividen bakal dorong secara terbatas penguatan IHSG pada kuartal II/2025
Warga mengakses data saham menggunakan perangkat komputer jinjing dan telepon pintar di Jakarta, Minggu (2/2/2025). Bisnis/Himawan L Nugraha
Warga mengakses data saham menggunakan perangkat komputer jinjing dan telepon pintar di Jakarta, Minggu (2/2/2025). Bisnis/Himawan L Nugraha

Dia menjelaskan bahwa TAPG dan AALI membukukan estimasi yield sekitar 3% dengan prospek stabil berkat harga CPO yang tetap kuat. AKRA yang bergerak di sektor logistik dan energi mencatatkan yield 8,3% dengan fundamental yang kokoh, menjadikannya salah satu pilihan utama dengan rekomendasi buy dengan target harga Rp1.320.

Lalu, PRDA di sektor kesehatan dan SCMA di media, meski menawarkan yield lebih moderat, tetap menarik karena berasal dari sektor-sektor yang lebih tahan banting terhadap risiko perlambatan ekonomi.

"SCMA direkomendasikan buy dan target harga Rp230. Meski demikian, selektivitas tetap menjadi kata kunci, sebab yield tinggi tanpa dukungan kinerja fundamental justru bisa menjadi jebakan bagi investor," ujarnya.

Kemudian dia mengatakan bahwa peta pasar yang masih sangat dinamis, musim dividen pada tahun ini diharapkan bukan sekadar menjadi pelipur lara di tengah tekanan, tetapi juga menjadi momentum awal menuju pemulihan IHSG yang lebih berkelanjutan.

Menurutnya, disiplin dalam memilih saham, memanfaatkan peluang dari momentum dividen, dan kesiapan menghadapi tantangan global akan menjadi kunci utama bagi investor untuk bertahan, bahkan meraih peluang besar di tengah pasar yang penuh dinamika saat ini.

Sementara itu, Head of Investment Specialist Maybank Sekuritas Indonesia Fath Aliansyah mengatakan bahwa saat ini SCMA menjadi salah satu yang memberikan dividen yield menarik pada harga pasar saat ini. 

"Estimasi saat ini dividen yield di 8,8% dengan potensi pertumbuhan yang lebih memanfaatkan daya beli masyarakat dalam negeri sehingga dampak dari perang tarif dapat diminimalisir," ujarnya.

Untuk diketahui, IHSG masih melemah 5,66% secara year-to-date hingga 25 April 2025, hanya menempati peringkat keempat dari enam indeks utama di Asean, dan kesembilan dari 13 indeks Asia Pasifik.

Musim pembagian dividen mewarnai dinamika pasar modal Indonesia, menawarkan secercah harapan di tengah kinerja IHSG yang masih lesu sepanjang tahun berjalan.

Halaman
  1. 1
  2. 2
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erta Darwati
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper