Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pilah-Pilih Saham Royal Dividen 2025, Mana yang Menarik?

Emiten yang memberikan dividend yield yang tinggi menjadi menarik di mata pelaku pasar.
Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan saham PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Selasa (4/2/2025)./JIBI/Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan saham PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Selasa (4/2/2025)./JIBI/Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah emiten telah membagikan dividen kepada pemegang sahamnya untuk tahun buku 2024 pada kuartal II/2025 ini. Dari saham-saham tersebut, beberapa di antaranya tercatat memiliki dividen yang menarik.

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menjelaskan emiten yang menarik adalah emiten yang dapat memberikan dividen yield setidaknya di atas 5% karena terbilang tinggi. 

"Namun, perhatikan juga, tingginya dividen yield juga harus diikuti dengan fundamental perusahaan yang baik agar pelaku pasar dan investor tidak terkena dividen trap saat memasuki tanggal ex date yang membuat harga saham mengalami penurunan," ucap Nico, Senin (28/4/2025). 

Ditambah lagi, kata Nico, dengan volatilitas tinggi saat ini akibat sentimen global, pelaku pasar sebaiknya juga memilih apakah memang ingin mendapatkan imbal hasil dari kenaikan harga, ataukah justru memilih untuk mendapatkan dividen.

Adapun Nico melihat saat ini terdapat peluang untuk melakukan rotasi sektor IHSG setelah musim dividen ke sektor-sektor seperti sektor tambang emas, perbankan, dan barang konsumen.

Sementara itu, Ekonom Panin Sekuritas Felix Darmawan menjelaskan saat ini emiten dengan dividend yield menarik adalah pertambangan batu bara. 

Namun, lanjut Felix, perlu dicatat sektor batu bara menghadapi tantangan dari tekanan harga komoditas global, yang dapat memengaruhi prospek kinerja saham-saham tersebut.

Setelah musim dividen, Felix mengamini investor mungkin akan melakukan rotasi sektor dengan berpindah dari saham-saham royal dividen ke sektor-sektor dengan potensi pertumbuhan yang lebih tinggi. 

Dia menuturkan sejumlah sektor yang dapat dicermati adalah sektor infrastruktur yang didukung oleh proyek-proyek pemerintah dan pembangunan nasional. Lalu sektor konsumsi, karena dengan stabilnya permintaan domestik, sektor ini memiliki prospek pertumbuhan yang solid.

"Selanjutnya adalah teknologi inovasi dan digitalisasi yang terus berkembang, membuka peluang bagi pertumbuhan sektor ini," ujar Felix.

Namun, lanjut Felix, investor perlu tetap waspada terhadap volatilitas pasar dan mempertimbangkan faktor-faktor eksternal yang dapat memengaruhi kinerja sektor-sektor tersebut. 

"Secara keseluruhan, musim dividen dapat memberikan dukungan sementara bagi IHSG, tetapi keberlanjutan tren positif akan sangat bergantung pada stabilitas ekonomi global dan domestik, serta respons investor terhadap perkembangan kebijakan dan kondisi pasar," kata Felix.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper