Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga CPO Naik, STAA Panen Laba Kuartal I/2025

PT Sumber Tani Agung Resources Tbk. (STAA) mencatatkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih pada kuartal I/2025.
Pekerja menata kelapa sawit saat panen di kawasan Kemang, Kabupaten Bogor. Bisnis/Arief Hermawan P
Pekerja menata kelapa sawit saat panen di kawasan Kemang, Kabupaten Bogor. Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten perkebunan kelapa sawit PT Sumber Tani Agung Resources Tbk. (STAA) mencatatkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih pada kuartal I/2025 seiring dengan peningkatan harga dan volume penjualan CPO.

Kevin Wijaya, Head of Investor Relations STAA, menyampaikan kinerja kuartal I/2025 menunjukkan fondasi operasional dan strategi bisnis perseroan berada di jalur yang tepat. Di tengah tantangan dan dinamika pasar, perusahaan menjalankan inisiatif strategis yang telah direncanakan sepanjang 2025.

“Kami tetap optimistis bahwa tahun ini dapat memberikan kontribusi positif yang berkelanjutan bagi para pemegang saham dan pemangku kepentingan,” paparnya dalam siaran pers, Jumat (25/4/2025).

Pada kuartal I/2025, STAA membukukan pendapatan sebesar Rp 1,66 triliun, tumbuh 30,5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp1,27 triliun. Kinerja ini didorong oleh peningkatan harga jual rata-rata pada seluruh lini produk utama, termasuk CPO, PK, dan CPKO.

Dari sisi operasional, total produksi Tandan Buah Segar (TBS) mencapai 239.874 ton, meningkat 9,7% dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini ditopang oleh peningkatan produktivitas kebun inti sebesar 8,7% dan plasma sebesar 19,3%. Yield per hektar juga menunjukkan pertumbuhan yang sehat—masing-masing naik 8,8% (inti) dan 14,0% (plasma), berkat penerapan praktik agronomi yang presisi dan adaptif.

Tren pertumbuhan juga tercermin pada produksi CPO dan PK, yang masing-masing meningkat sebesar 10,1% dan 11,4%. Strategi penetapan harga yang tepat turut menopang marjin, dengan harga jual rata-rata bersih CPO mencapai Rp 14.630 per kilogram atau naik 20,5%, sedangkan harga PK dan CPKO melonjak tajam masing-masing sebesar 90,7% dan 98,3%.

EBITDA tercatat sebesar Rp 543 miliar, naik 39,6% , dengan marjin EBITDA yang kuat di angka 32,6%—menggambarkan profitabilitas yang tetap terjaga di tengah fluktuasi eksternal. Laba usaha meningkat 50,3% YoY menjadi Rp 457 miliar.

Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp304,70 miliar, tumbuh 54,2% YoY dari sebelumnya Rp197,58 miliar. Pencapaian ini mencerminkan keberhasilan strategi Perseroan dalam mengonversi pertumbuhan operasional menjadi kinerja keuangan yang solid.

Secara neraca, total aset STAA per Maret 2025 tumbuh 6,3% menjadi Rp 8,59 triliun. Ekuitas naik menjadi Rp 6,26 triliun, menjaga struktur permodalan yang sehat, dengan rasio debt-to-asset di level 0,27 kali dan debt-to-equity sebesar 0,37 kali.

“Hal ini menunjukkan posisi keuangan yang prudent dan siap mendukung ekspansi ke depan,” imbuh Kevin.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper