Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kapitalisasi Pasar 10 Emiten Big Caps Menguap Rp882 Triliun

Tingginya volatilitas pasar saham sepanjang tahun berjalan 2025 turut berimbas terhadap total kapitalisasi pasar 10 saham big caps di Bursa Efek Indonesia.
Investor mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Selasa (18/3/2025). IHSG terjun bebas pada Selasa (18/3/2025) dan membuat BEI melakukan pembekuan perdagangan sementara atau trading halt. Trading halt ini merupakan trading halt pertama yang dilakukan BEI sejak 2020./JIBI/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Investor mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Selasa (18/3/2025). IHSG terjun bebas pada Selasa (18/3/2025) dan membuat BEI melakukan pembekuan perdagangan sementara atau trading halt. Trading halt ini merupakan trading halt pertama yang dilakukan BEI sejak 2020./JIBI/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Tingginya volatilitas pasar saham sepanjang tahun berjalan 2025 turut berimbas terhadap total kapitalisasi pasar 10 saham big caps di Bursa Efek Indonesia.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia yang diolah Bisnis, total kapitalisasi pasar 10 emiten big caps per 17 April 2025 mencapai Rp5.496 triliun. 

Nilai itu anjlok Rp882 triliun dibandingkan dengan total nilai kapitalisasi pasar 10 emiten big caps pada akhir 2024 yang tercatat sebesar Rp6.318 triliun.

Saat ini, emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar di BEI ditempati oleh emiten bank Grup Djarum PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA). Kapitalisasi pasar BCA tercatat mencapai Rp1.037 triliun.

BCA menjadi satu-satunya emiten dengan kapitalisasi pasar di atas Rp1.000 triliun. Sebab, kapitalisasi pasar emiten milik Prajogo Pangestu PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) merosot tajam dari puncak klasemen dengan market cap Rp1.240 triliun pada akhir 2024 menjadi Rp749 triliun pada akhir pekan ini.  

Dengan kapitalisasi pasar itu, BREN menjadi emiten dengan market cap terbesar kedua saat ini. Di tengah volatilitas pasar, BREN bahkan sempat terpental ke urutan keempat dengan perolehan kapitalisasi pasar hanya mencapai Rp569 triliun.

Penurunan kapitalisasi pasar BREN juga sejalan dengan kinerja sahamnya yang mengalami pelemahan sepanjang tahun berjalan2025 (year-to-date/YtD). Saham BREN mengalami penurunan sebesar 39,62% ke level Rp5.600 per saham pada Kamis (17/4/2025), dari sebelumnya di level Rp9.475 per saham pada Kamis (2/1/2025).

Di belakang BBCA dan BREN, PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) mengantongi kapitalisasi pasar Rp667 triliun, PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) dengan kapitalisasi pasar Rp653 triliun, dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) Rp546 triliun. 

Selanjutnya, kapitalisasi pasar saham PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) sebesar Rp466 triliun, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) Rp425 triliun, PT DCI Indonesia Tbk. (DCII) Rp362 triliun, dan PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA) Rp338 triliun.

Di posisi terakhir dalam jajaran emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar di BEI ditempati oleh BUMN sektor telekomunikasi PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM). Kapitalisasi pasar TLKM menyusut dari Rp268 triliun pada 2024 menjadi Rp253 triliun pada 17 April 2025. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper