Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Bersih DCII Melesat 193,72% jadi Rp418,8 Miliar Kuartal I/2025

Emiten data center Toto Sugiri DCI Indonesia (DCII) membukukan laba bersih Rp418,8 miliar sepanjang kuartal I/2025.
Karyawan melakukan pengecekan di ruangan Data Center di Jakarta, Senin (24/7/2023) JIBI/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan melakukan pengecekan di ruangan Data Center di Jakarta, Senin (24/7/2023) JIBI/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten data center afiliasi Otto Toto Sugiri PT DCI Indonesia Tbk. (DCII) mencetak peningkatan pendapatan dan laba bersih pada kuartal I/2025. DCII membukukan laba bersih sebesar Rp418,8 miliar pada kuartal I/2025. 

Berdasarkan Laporan Keuangan, DCII membukukan pendapatan sebesar Rp773,5 miliar. Pendapatan ini meroket 118,26% dari kuartal I/2024 yang sebesar Rp354,4 miliar.

Total pendapatan dikontribusikan oleh pendapatan kolokasi sebesar Rp733,1 miliar, dan pendapatan lain-lain sebesar Rp40,4 miliar. 

Sementara itu, berdasarkan pelanggannya, pendapatan DCII didominasi oleh pendapatan dari pihak ketiga sebesar Rp759,17 miliar. 

Di sisi lain, DCII membukukan beban pokok pendapatan sebesar Rp253,8 miliar. Beban pokok pendapatan ini naik 68,11% dibandingkan tahun kuartal I/2024 yang sebesar Rp151 miliar. 

Meski beban pokok pendapatan ini naik tinggi, laba bruto DCII juga tercatat tumbuh signifikan 155,5% pada kuartal I/2025. Laba bruto DCII naik menjadi Rp519,6 miliar pada kuartal I/2025, dari Rp203,3 miliar pada kuartal I/2024

Naiknya pendapatan dan laba bruto DCII secara signifikan ini turut mendorong perolehan laba bersih perseroan. Laba bersih DCII naik menjadi Rp418,8 miliar, melesat 193,72% secara tahunan dari Rp142,6 miliar. 

Adapun sampai akhir Maret 2025, DCII mencetak total aset yang naik menjadi Rp5,35 triliun, dari sebelumnya sebesar Rp4,82 triliun di akhir Desember 2024. 

Total liabilitas DCII juga naik menjadi Rp1,92 triliun pada akhir kuartal I/2025, dari Rp1,81 triliun dari akhir 2024. 

Sementara itu, total ekuitas DCII juga meningkat dari Rp3 triliun pada akhir 2024, menjadi Rp3,42 triliun pada tiga bulan pertama 2025.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper