Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah pada perdagangan awal pekan ini, Senin (7/4/2025). Rupiah kembali mendekati level Rp17.000 per dolar AS.
Berdasarkan data Bloomberg pada Senin (7/4/2025) hingga pukul 10.00 WIB, kontrak rupiah Non-Deliverable Forward (NDF) yang diperdagangkan di pasar luar negeri merosot 288 poin atau 1,73% ke level Rp16.940,5 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS terpantau naik 0,05% ke level 103,07.
Seperti diberitakan Bisnis, kontrak rupiah Non-Deliverable Forward (NDF) sempat menyentuh level Rp17.006 per dolar AS pada Jumat (4/4/2025) pukul 20.53 WIB.
Memasuki awal pekan ini, sejumlah mata uang Asia juga mengalami pelemahan terhadap dolar AS. Dolar Taiwan melemah 0,65%, won Korea Selatan melemah 0,34%.
Mata uang Asia lainnya pun mencatatkan pelemahan. Peso Filipina misalnya melemah 0,81%, yuan China melemah 0,48%, dan ringgit Malaysia melemah 0,75%.
Pengamat mata uang Ibrahim Assuaibi mengatakan ambrolnya rupiah terjadi karena banyak data fundamental memengaruhi pelemahan. Rilis data tenaga kerja AS misalnya di luar ekspektasi pasar.
Kemudian, The Fed memberikan testimoni pada Jumat (4/4/2025) bahwa terlalu dini untuk menurunkan suku bunga di tengah kondisi ekonomi yang bermasalah serta inflasi.
Penurunan suku bunga acuan juga akan menunggu dampak dari perang dagang. Kemungkinan penurunan suku bunga acuan The Fed tiga kali sebanyak 75 basis poin pada tahun ini pun semakin sirna. Indeks dolar pun kemudian menguat signifikan.
Pelemahan rupiah juga tersengat kebijakan tarif impor AS yang sudah diresmikan oleh Presiden Donald Trump.
"Kondisi perang dagang saat ini yang terkena dampak bukan saja China, Eropa, Kanada, dan Meksiko, tapi hampir semua negara," ujar Ibrahim pada beberapa waktu lalu.
Sebagaimana diketahui, tarif impor AS telah resmi diumumkan oleh Donald Trump pada Rabu (2/4/2025), waktu setempat. Seluruh negara diganjar tarif impor minimal 10%, sedangkan beberapa negara turut dikenakan tarif resiprokal (reciprocal tariffs) lebih tinggi berdasarkan hambatan perdagangan dengan AS.
Kemudian, pelemahan rupiah juga terkait dengan geopolitik Timur Tengah dan Eropa yang kembali memanas.
Sebelum libur Lebaran, rupiah menguat 0,15% atau 25,5 poin ke posisi Rp16.562 per dolar AS saat penutupan perdagangan Kamis (27/3/2025). Pasar uang spot akan kembali dibuka setelah cuti bersama libur Lebaran atau pada Selasa (8/4/2025).