Bisnis.com, JAKARTA — Emiten menara PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) menyampaikan kinerja keuangan untuk tahun 2024. TBIG mencetak penurunan laba bersih menjadi Rp1,36 triliun sepanjang 2024.
Berdasarkan laporan keuangannya, TBIG mencatatkan pendapatan sebesar Rp6,86 triliun pada 2024. Pendapatan ini naik 3,41% dari tahun 2023 yang sebesar Rp6,64 triliun.
Pendapatan ini diperoleh dari pendapatan menara telekomunikasi senilai total Rp6,3 triliun. Rinciannya, sebesar Rp2,3 triliun dari PT Telekomunikasi Selular atau Telkomsel, sebesar Rp1,76 triliun dari PT Indosat Tbk. (ISAT), lalu sebesar Rp1,26 triliun dari PT XL Axiata Tbk. (EXCL), dan sebesar Rp943,5 miliar dari PT Smart Telecom.
Kemudian, sisanya sebesar Rp557,04 miliar berasal dari pendapatan serat optik, dan sebesar Rp3,5 miliar dari properti investasi.
Di sisi lain, beban pokok pendapatan TBIG tercatat meningkat 2,04% menjadi Rp1,94 triliun, dari Rp1,9 triliun pada tahun 2023.
Meskipun beban pokok pendapatan TBIG meningkat, laba bruto TBIG naik 3,97% menjadi Rp4,92 triliun, dari sebelumnya sebesar Rp4,7 triliun secara tahunan.
Baca Juga
Akan tetapi, laba bersih TBIG tercatat tergerus menjadi Rp1,36 triliun. Laba bersih ini turun 12,73% dibandingkan periode yang sama tahun 2023 sebesar Rp1,56 triliun.
Sampai akhir tahun 2024, total aset TBIG tercatat sebesar Rp47,3 triliun, naik dari tahun 2023 yang sebesar Rp46,5 triliun.
Kemudian total liabilitas TBIG juga naik menjadi Rp36,7 triliun pada 2024, dari sebelumnya sebesar Rp34,18 triliun pada tahun 2023.
Adapun jumlah ekuitas TBIG turun menjadi Rp10,5 triliun pada 2024, dari sebelumnya sebesar Rp12,3 triliun pada akhir tahun 2023.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.