Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan Mi Instan Indofood CBP (ICBP) Tembus Rp53 Triliun pada 2024

Penjualan bersih ICBP sepanjang tahun lalu mencapai Rp72,59 triliun dengan produk mi instan menjadi kontributor tertinggi lewat raihan Rp53,87 triliun.
Pengunjung melihat produk mi instan Indomie di salah satu pusta perbelanjaan di Jakarta, Sabtu (29/6/2024). Kinerja penjualan produk mi instan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) tercatat meraih Rp53,87 triliun sepanjang 2024.Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Pengunjung melihat produk mi instan Indomie di salah satu pusta perbelanjaan di Jakarta, Sabtu (29/6/2024). Kinerja penjualan produk mi instan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) tercatat meraih Rp53,87 triliun sepanjang 2024.Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA – Kinerja penjualan produk mi instan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) tercatat meraih Rp53,87 triliun sepanjang 2024.

Berdasarkan laporan keuangan konsolidasian, ICBP membukukan penjualan bersih sebesar Rp72,59 triliun pada tahun lalu atau meningkat 6,90% year on year (YoY).

Dari jumlah tersebut, produk mi instan menjadi kontributor terbesar penjualan ICBP dengan capaian Rp53,87 triliun. Angka ini mencatat kenaikan sebesar 6,90% dibandingkan penjualan mi instan pada 2023 yakni Rp50,43 triliun.

Adapun produk lainnya, seperti dairy berkontribusi Rp9,66 triliun, makanan ringan Rp4,53 triliun, penyedap makanan Rp4,3 triliun, nutrisi dan makanan khusus Rp1,35 triliun, serta minuman Rp1,67 triliun. Seluruhnya tercatat meraih pertumbuhan.

“Kami menutup tahun 2024 dengan baik,” ujar Direktur Utama dan Chief Executive Officer ICBP Anthoni Salim dalam keterangan tertulis, dikutip Rabu (26/3/2025).

Anthoni menyampaikan bahwa penjualan dan laba sebelum bunga dan pajak (EBIT) tumbuh karena didorong kenaikan volume serta perbaikan produktivitas.

Sepanjang tahun lalu, ICBP membukukan beban pokok penjualan sebesar Rp45,7 triliun atau naik 6,83% YoY. Raihan tersebut membuat produsen Indomie ini mencetak laba kotor senilai Rp26,89 triliun, tumbuh 7,03% YoY.

Adapun laba usaha perseroan mencapai Rp16,32 triliun pada 2024, meningkat dari tahun sebelumnya yang membukukan Rp14,38 triliun.

Setelah memperitungkan beban dan pendapatan lainnya, ICBP mencatat laba yang dapat diatribusikan kepada entitas induk tumbuh 1,27% YoY menjadi Rp7,07 triliun. Laba per saham juga terkerek dari Rp599 menjadi Rp607 per saham.

Anthoni menyatakan bahwa ICBP akan mempertahankan tingkat profitabilitas dan neraca keuangan yang sehat untuk mengantisipasi ketidakpastian pada tahun ini.

“Memasuki tahun 2025, ketidakpastian global dan perubahan kondisi ekonomi akan terus berdampak pada dunia usaha. Guna menghadapi kondisi tersebut, kami akan terus mendorong pertumbuhan dan penjualan ICBP,” ucapnya.

_________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper