Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dibuka stagnan ke level Rp16.485 pada perdagangan akhir pekan ini, Jumat (21/3/2025).
Mengutip data Bloomberg pukul 09.00 WIB, rupiah dibuka stagnan pada level Rp16.485 per dolar AS. Adapun indeks dolar AS stagnan pada level 103,86.
Mata uang di Asia Pasifik tercatat dibuka bervariasi, dengan yen Jepang turun 0,21%, dolar Hong Kong menguat 0,01%, dolar Taiwan naik 0,02%, won Korea Selatan menguat 0,07%, dan yuan China naik 0,04%.
Kemudian dolar Singapura melemah 0,04%, peso Filipina melemah 0,09%, rupee India menguat 0,08%, ringgit Malaysia menguat 0,04%, dan baht Thailand turun 0,28% terhadap dolar AS.
Melansir Reuters, harapan terhadap kebijakan ekspansif di bawah Donald Trump mulai memudar, digantikan oleh kekhawatiran bahwa perang dagang global yang dimulainya dapat memicu resesi di AS.
Para pembuat kebijakan The Fed mempertahankan suku bunga pada hari Rabu dan mengisyaratkan dua kali pemotongan seperempat poin untuk akhir tahun ini, sesuai dengan proyeksi median 3 bulan lalu.
"Kami tidak akan terburu-buru untuk mengambil tindakan," kata Ketua The FedJerome Powell.
Powell menekankan tantangan yang dihadapi para pembuat kebijakan dalam menghadapi tarif Trump yang tidak menentu dan dampaknya terhadap ekonomi domestik.
Di sisi lain, putaran baru tarif balasan diperkirakan akan diberlakukan pada 2 April.
"Kami melihat beberapa tanda potensi pembalikan pada dolar AS ... dengan harga kini bergerak ke level tertinggi dalam fase konsolidasi terbaru ini," kata Chris Weston, Head of Rsearc Pepperstone.
"Saat kita mendekati pengumuman tarif balasan Trump pada 2 April, ada risiko meningkat bahwa para pelaku pasar akan mengurangi posisi jual pada dolar AS dan memilih posisi yang lebih netral."