Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IPO Inalum Tunggu Kepastian Investor di Smelter Kuala Tanjung

Inalum menyeleksi investor yang masuk ke proyek smelter di Kuala Tanjung. Setelahnya, perusahaan afiliasi MIND ID ini akan lanjut ke rencana go public.
Pekerja beraktivitas di smelter aluminium PT Inalum di Kabupaten Batubara, Sumatra Utara, Rabu (18/10/2023)/Bisnis-Eusebio Chrysnamurti
Pekerja beraktivitas di smelter aluminium PT Inalum di Kabupaten Batubara, Sumatra Utara, Rabu (18/10/2023)/Bisnis-Eusebio Chrysnamurti

Persiapan IPO Inalum

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo mengatakan rencana penawaran umum saham perdana Inalum bakal dimatangkan setelah masuknya investor baru di proyek ekspansi smelter, Kuala Tanjung, tersebut.

Kartika mengatakan kementeriannya telah menjaring dua calon investor strategis yang bakal menemani Inalum dalam proyek ekspansi smelter di Kuala Tanjung, Sumatera Utara tersebut. 

“Ada dua calon yang sudah kita seleksi,” kata Kartika, Kamis (10/10/2024).  

Di sisi lain, Kartika mengatakan, kementeriannya telah mematangkan kepastian investasi akhir untuk menjalankan proyek ekspansi smelter aluminum tersebut. 

“Kalau Inalum baru kita kaji IPO-nya setelah selesai dengan partnership ini, juga nanti kita akan kaji IPO untuk MIND ID,” kata Kartika.

Dia memperkirakan IPO bisa efektif dikerjakan pada rentang 2026 sampai dengan 2027 untuk Inalum dan MIND ID. Sementara itu, Bursa Efek Indonesia (BEI) berharap pemerintah bisa mendorong masuk proses IPO untuk sejumlah perusahaan pelat merah tahun depan. 

Alasannya, kehadiran BUMN di bursa efek dapat mendorong pasar modal lebih likuid nantinya. Apalagi, otoritas bursa itu menetapkan jumlah IPO sebanyak 66 pencatatan saham dan rata-rata nilai transaksi harian sebesar Rp13,5 triliun tahun depan.

"Kami berharap pada 2025, anak perusahaan Pertamina, Inalum, dan PTPN mungkin bisa tercatat di bursa karena kalau dilihat market cap kita didorong oleh perusahaan-perusahaan besar yang likuid,” kata Direktur Utama BEI Iman Rachman di ruang media BEI, Rabu (23/10/2024).

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Halaman
  1. 1
  2. 2
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Dwi Nicken Tari
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper