Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka menguat ke posisi Rp16.417,5 pada Rabu (5/3/2025). Penguatan ini terjadi di tengah posisi greenback yang menguat.
Mengutip Bloomberg, rupiah dibuka menguat 27,50 poin atau 0,17% ke level Rp16.417,5 per dolar AS. Adapun, indeks dolar AS melemah sebesar 0,06% menuju posisi 105,68.
Sementara itu, mata uang lain di Asia mayoritas menguat. Won Korea naik sebesar 0,23% bersama rupee India sebesar 0,11%. Sementara itu, peso Filipina dan ringgit Malaysia juga menguat dengan persentase masing-masing 0,36% dan 0,33% per dolar AS.
Pengamat mata uang Ibrahim Assuaibi memperkirakan bahwa hari ini rupiah akan bergerak fluktuatif tetapi berpotensi ditutup melemah di kisaran Rp16.430 hingga Rp16.500 per dolar AS.
Dalam risetnya, analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Karinska Salsabila Priyatno menyampaikan di dalam negeri, Bank Indonesia mengurangi eksposurnya terhadap derivatif valas pada Januari 2025.
BI menurunkan posisi net short forward dari US$19,6 miliar menjadi US$15,8 miliar. Hal itu dinilai mencerminkan perubahan strategi dalam praktik lindung nilai, kemungkinan karena ekspektasi volatilitas mata uang yang lebih rendah atau potensi stabilisasi rupiah, meskipun depresiasi terhadap dolar masih berlanjut dengan laju yang lebih lambat.
Selain itu, penggunaan derivatif untuk mengelola risiko nilai tukar merupakan praktik umum di kalangan bank sentral Asia. Strategi itu bertujuan melindungi cadangan devisa dan menjaga stabilitas ekonomi tanpa langsung menyelesaikan akar permasalahan depresiasi mata uang.
"Hal ini menimbulkan pertanyaan apakah strategi semacam ini benar-benar efektif dalam mengelola risiko atau justru hanya menunda depresiasi rupiah yang tak terhindarkan?" imbuhnya.