Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas mengatakan perseroannya tengah mengurus permohonan relaksasi ekspor konsentrat tembaga.
Tony berharap relaksasi ekspor konsentrat tembaga itu bisa diterbitkan dalam waktu dekat.
“Sekarang sedang proses mudah-mudahan dalam waktu dekat,” kata Tony selepas peluncuran bullion bank di Jakarta, Rabu (26/2/2025).
Tony menuturkan perseroannya saat ini berproduksi di level 40% lantaran penumpukan konsentrat di gudang penyimpanan.
Menurut hitung-hitungannya, konsentrat tembaga yang menumpuk di gudang mencapai sekitar 400.000 ton, yang tersebar di gudang Amamapare, Papua sebesar 200.000 ton, di gudang smelter Manyar sebesar 140.000 ton dan di gudang PT Smelting sekitar 60.000 ton.
“Jadi karena keadaan kahar ya, Ini istilahnya bukan relaksasi tapi keadaan kahar, sehingga masih dibutuhkan untuk dijual ke luar negeri,” kata dia.
Baca Juga
Adapun, izin ekspor konsentrat tembaga Freeport telah berakhir pada 31 Desember 2024 lalu. Di sisi lain, pada Oktober 2024, fasilitas pemurnian dan pemrosesan atau smelter baru PTFI terbakar.
Terhentinya ekspor dan insiden kebakaran itu membuat stok konsentrat tembaga menumpuk di gudang penyimpanan Amamapare, Mimika, Papua.
Seperti diberitakan sebelumnya, pemerintah bakal memberikan lampu hijau bagi PT Freeport Indonesia (PTFI) untuk melakukan ekspor konsentrat secara bertahap.
Izin perpanjangan ekspor itu disetujui lewat rapat terbatas yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto, Selasa (18/2/2025) kemarin.
“Secara bertahap kita masih memberikan ruang untuk melakukan ekspor konsentrat,” kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia kepada awak media di Jakarta, Rabu (19/2/2025).
Hanya saja, Bahlil tidak menerangkan spesifik ihwal tenggat akhir relaksasi ekspor kali ini. Bahlil mensinyalir PTFI perlu waktu untuk kembali melanjutkan ekspor yang terhenti sejak Desember 2024.
Di sisi lain, dia menambahkan, PTFI belakangan berkomitmen untuk menyelesaikan pabrik anyar yang terbakar akhir tahun lalu pada Juni 2025.