Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sempat Tutup 400 Gerai, Kinerja Alfamart (AMRT) Diramal Moncer saat Momen Ramadan

Prospek kinerja Alfamart (AMRT) pada 2025 diperkirakan akan mendapatkan dorongan positif dari momen Ramadan dan Lebaran 2025.
Pengunjung beraktivitas di salah satu gerai Alfamart di Jakarta. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung beraktivitas di salah satu gerai Alfamart di Jakarta. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten pengelola Alfamart, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) diproyeksi akan mendapatkan berkah momen Ramadan yang akan berlangsung dalam beberapa hari lagi.

Analis Stocknow.id Abdul Haq Al-Faruqy mengatakan bahwa prospek kinerja Alfamart (AMRT) pada 2025 diperkirakan akan mendapatkan dorongan positif dari momen Ramadan dan Lebaran 2025.

"Sejarah mencatat bahwa selama 3 tahun terakhir, kinerja AMRT pada kuartal II selalu mengalami peningkatan, dengan rata-rata pertumbuhan pendapatan sebesar 9,5% dan kenaikan laba bersih mencapai 37,6%," katanya saat dihubungi Bisnis, Senin (24/2/2025).

Menurutnya, tren tersebut menunjukkan bahwa Ramadan menjadi katalis positif bagi sektor ritel termasuk Alfamart (AMRT), yang kemungkinan besar akan mengalami peningkatan permintaan selama periode tersebut.

Dia menjelaskan bahwa dari sisi persaingan, meskipun AMRT menutup 400 gerainya pada 2024, perusahaan menargetkan pembukaan 800 gerai baru pada 2025, yang menunjukkan adanya strategi restrukturisasi dan ekspansi yang lebih selektif.

Menurutnya, untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat, Alfamart (AMRT) perlu mengoptimalkan lokasi gerai dengan menutup toko yang kurang menguntungkan dan membuka cabang di lokasi strategis dengan biaya operasional yang lebih efisien.

Selain itu, dia menyarankan bahwa diversifikasi produk dan layanan, termasuk peningkatan variasi barang serta integrasi pembayaran digital, dapat menjadi langkah penting untuk meningkatkan daya saing.

"Kemitraan dengan UMKM lokal juga bisa menjadi strategi efektif untuk menghadirkan produk yang lebih unik sekaligus memperkuat hubungan dengan komunitas lokal," ujarnya.

Meski begitu, dia menjelaskan bahwa sejumlah tantangan tetap akan dihadapi Alfamart (AMRT), terutama dari sentimen inflasi. Inflasi Indonesia pada Januari 2025 tercatat 0,76% secara tahunan, yang menurutnya mencerminkan penurunan daya beli masyarakat.

Bahkan, dia mengungkap telah terjadi deflasi sejak Desember 2024, meskipun terdapat momen Natal dan Tahun Baru yang seharusnya bisa meningkatkan konsumsi.

"Apabila inflasi tetap rendah atau deflasi berlanjut, ini bisa menjadi ancaman bagi AMRT untuk meraih keuntungan maksimal saat Ramadan 2025," ucapnya.

Meski demikian, menurutnya secara historis menunjukkan bahwa inflasi cenderung meningkat pasca Ramadan, dan hal ini dapat mendukung pemulihan daya beli dan berdampak positif bagi AMRT.

Adapun dengan prospek yang positif pada kuartal II 2025, menurutnya saham AMRT dapat menjadi pilihan investasi yang menarik menjelang Ramadan.

Dia menjelaskan apabila momentum Ramadan mampu mendorong kinerja penjualan seperti tahun-tahun sebelumnya, maka saham AMRT berpotensi mengalami apresiasi yang signifikan.

"Target harga saham diperkirakan berada pada kisaran 2.580-2.670, dengan level stop loss pada 2.350," tambahnya.

Seperti diketahui, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) membukukan laba bersih sebesar Rp2,39 triliun per kuartal III/2024, naik 9,52% secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan laba periode yang sama tahun sebelumnya Rp2,19 triliun.

Berdasarkan laporan keuangan, emiten milik konglomerat Djoko Susanto itu mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp88,21 triliun per kuartal III/2024, naik 10,23% yoy dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp80,24 triliun.

Pendapatan paling banyak disumbangkan oleh segmen usaha makanan yang mencapai Rp62,37 triliun, naik 10,25% yoy. Lalu, bisnis bukan makanan meningkat 9,54% menjadi Rp25,84 triliun.

________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erta Darwati
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper