Harga CPO
Sementara itu, harga komoditas minyak kelapa sawit atau CPO berjangka pada penutupan perdagangan Rabu (19/2/2025) kontrak Maret 2025 melonjak 156 poin ke 4.850 ringgit per ton di Bursa derivatif Malaysia. Kemudian, kontrak April 2025 juga menguat 168 poin pada level 4.754 ringgit per ton.
Mengutip Bernama, lonjakan harga CPO didorong oleh menguatnya harga minyak kedelai di Bursa Chicago dan kenaikan harga minyak mentah.
Analis senior Fastmarkets Palm Oil Analytics Sathia Varqa mencatat bahwa penerapan B40 dalam waktu dekat dan permintaan musiman di bulan Ramadan juga memicu momentum pembelian, mendorong CPO ke level tertinggi dalam dua bulan.
"Selain itu, transaksi pasar tunai yang kuat semakin mendukung momentum pembelian," tambahnya.
Senada dengan Sathia, pedagang minyak sawit David Ng mengatakan bahwa CPO menguat di atas 4.600 ringgit per ton yang didukung oleh penguatan harga minyak kedelai. Dia melihat level support CPO saat ini pada level 4.550 ringgit per ton dan resistance pada 4.750 ringgit per ton.
Baca Juga
Adapun, harga CPO diperkirakan akan tetap stabil tahun ini, berkisar antara 4.000 dan 5.000 ringgit per metrik ton.
Bagian penelitian MIDF Amanah Investment Bank Bhd, MIDF Research, mengatakan bahwa untuk bulan ini, stabilitas akan didorong oleh aktivitas pengisian stok menjelang Ramadan, bersamaan dengan produksi minyak kelapa sawit yang lebih lambat dan tingkat stok penutupan yang lebih rendah.
"Harga CPO untuk pengiriman berakhir bulan ini pada 4.600 ringgit per metrik ton, dengan harga rata-rata 4.673 ringgit per metrik ton atau -8,7% month to month dan +23,5% year on year karena kekhawatiran atas meningkatnya risiko pasokan sebelum Ramadhan," kata MIDF Research dalam sebuah catatan.