Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indeks S&P 500 Catat Rekor Tertinggi Baru, Pasar Cermati Kebijakan The Fed

Bursa saham AS menguat pada perdagangan Selasa saat investor kini mengalihkan fokus ke risalah pertemuan The Fed serta ketidakpastian geopolitik.
Informasi pasar saham di Nasdaq MarketSite di New York, AS, Senin, 5 Agustus 2024. Aksi jual pasar global semakin dalam karena kekhawatiran terhadap resesi ekonomi AS semakin meningkat./Bloomberg-Michael Nagle
Informasi pasar saham di Nasdaq MarketSite di New York, AS, Senin, 5 Agustus 2024. Aksi jual pasar global semakin dalam karena kekhawatiran terhadap resesi ekonomi AS semakin meningkat./Bloomberg-Michael Nagle

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat (AS) menguat pada perdagangan Selasa (18/2/2025), dengan indeks S&P 500 mencetak rekor penutupan tertinggi.

Saat musim laporan keuangan mendekati akhir, investor kini mengalihkan fokus ke risalah pertemuan Federal Reserve serta ketidakpastian geopolitik yang terus membayangi pasar.

Melansir Reuters, indeks Dow Jones naik tipis 10,26 poin atau 0,02% ke ke 44.556,34, sedangkanindeks S&P 500 menguat 14,95 poin (0,24%) ke 6.129,58, dan Nasdaq menguat 14,49 poin atau 0,07% ke level 20.041,26.

Sepanjang sesi, ketiga indeks utama Wall Street bergerak fluktuatif sebelum akhirnya kompak menguat di menit-menit terakhir perdagangan.

Kepala strategi pasar Carson Group Ryan Detrick mengatakan perdagangan hari Selasa relatif sepi karena efek libur panjang pekan lalu masih terasa.

"Namun, ini memberi ruang bagi pasar untuk konsolidasi di bawah rekor tertinggi baru,” ungkap Detrick seperti dikutip Reuters, Rabu (19/2/2025).

Investor kini menanti risalah rapat The Fed yang akan dirilis Rabu, bersamaan dengan laporan keuangan dari sektor ritel. Dalam pertemuan Januari lalu, para pengambil kebijakan memilih untuk mempertahankan suku bunga di tengah tanda-tanda inflasi kembali menguat serta ketidakpastian dampak tarif Presiden Trump.

Sejumlah pejabat The Fed, termasuk Presiden The Fed Philadelphia Patrick Harker serta Gubernur Michelle Bowman dan Christopher Waller, menegaskan bahwa kebijakan moneter saat ini masih relevan.

Sementara itu, Presiden The Fed San Francisco Mary Daly menegaskan bahwa jeda pemangkasan suku bunga masih diperlukan hingga inflasi menunjukkan tanda-tanda menuju target 2%.

Investor akan mencermati isi risalah ini untuk memahami arah kebijakan The Fed selanjutnya, terutama setelah data terbaru menunjukkan kenaikan harga yang lebih cepat, penurunan kepercayaan konsumen, serta lemahnya penjualan ritel.

CEO Horizon Investment Services mengatakan the Fed cukup terbuka dalam komunikasi mereka dengan mengatakan masih belum perlu memangkas suku bunga.

"Ada indikasi perlambatan ekonomi, tetapi tampaknya mereka belum merasa perlu menurunkan suku bunga dalam waktu dekat,” jelasnya.

Musim laporan keuangan kuartal IV/2024 memasuki fase akhir, dengan 74% dari 383 perusahaan S&P 500 yang telah merilis laporan berhasil melampaui ekspektasi. Analis kini memproyeksikan pertumbuhan laba kuartal IV/2024 sebesar 15,3% secara tahunan, naik dari perkiraan 9,6% pada awal tahun.

Saham Intel melonjak 16,1% setelah laporan akhir pekan menyebutkan bahwa Taiwan Semiconductor Manufacturing Co. dan Broadcom tengah mempertimbangkan potensi kesepakatan yang bisa memecah bisnis Intel menjadi dua bagian. Kabar ini turut mengangkat indeks semikonduktor Philadelphia SE sebesar 1,7%.

Saham Constellation Brands melesat 4% setelah Berkshire Hathaway, perusahaan investasi milik Warren Buffett, mengumumkan investasi baru di perusahaan tersebut. Sebaliknya, saham Meta Platforms terkoreksi 2,8%, mengakhiri reli 20 sesi berturut-turutnya.

Volume perdagangan di bursa AS mencapai 16,36 miliar saham, melampaui rata-rata 15,57 miliar saham dalam 20 sesi perdagangan terakhir.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper