Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengajukan proposal penggunaan sebagian dana himpunan BPI Danantara untuk investasi proyek penghiliran kepada Presiden Prabowo Subianto.
Bahlil berharap usulan yang disampaikan itu bisa diterima Prabowo untuk mendukung proyek penghiliran di dalam negeri.
Bahlil beralasan daya tawar Indonesia untuk menarik investasi asing pada program penghiliran relatif kurang kuat selama beberapa tahun terakhir. Dia mengacu pada pengalamannya selama menjabat Menteri Investasi pada periode 2019 sampai dengan 2024.
“Ini kita lakukan supaya boleh asing tapi mereka jangan mayoritas sahamnya, mereka punya teknologi punya pasar, tapi kita punya bahan baku dan kita punya duit,” kata Bahlil di acara Indonesia Economic Summit, Rabu (19/2/2025).
Bahlil menuturkan usulan itu telah disampaikan ke Prabowo dalam beberapa kali kesempatan. Menurut dia, penggunaan dana investasi dari BPI Danantara bakal mendorong program penghiliran di dalam negeri, serta meningkatkan daya tawar Indonesia bersama dengan investor asing nantinya.
“Jujur saya waktu jadi Menteri Investasi merayu foreign direct investment (FDI) itu kita dianggap negara yang butuh mereka, tapi ketika kita punya capital cukup kita punya bargaining position yang kuat,” kata dia.
Baca Juga
Seperti diberitakan sebelumnya, Prabowo akan meluncurkan badan pengelola dana investasi Danantara pekan depan dengan dana kelolaan hingga Rp14.715 triliun.
Prabowo yang juga selaku Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) itu menjelaskan, nama Danantara sendiri berarti kekuatan atau energi masa depan Indonesia.
“Tanggal 24 Februari yang akan datang, 9 hari dari sekarang, kita akan luncurkan dana investasi Indonesia yang saya beri nama Danantara, Daya Anagata Nusantara,” ujar Prabowo dalam sambutannya, di HUT ke-17 Partai Gerindra, Sabtu (15/2/2025).
Dia menuturkan, Danantara akan memiliki dana kelolaan hingga US$900 miliar atau setara Rp14.715 triliun. Dalam kesempatan ini, Prabowo mengajak Kepala Negara terdahulu untuk berkenan mengawasi jalannya Danantara.
Dia juga berencana menggandeng organisasi keagamaan untuk membantu pemerintah mengawasi lembaga tersebut.
“Karena itu saya minta semua presiden sebelum saya berkenan ikut menjadi pengawas di dana ini,” ujarnya.