Bisnis.com, JAKARTA – Wakil Direktur Utama PT TBS Energi Utama Tbk. (TOBA) Pandu Sjahrir tidak banyak berkomentar saat ditanya mengenai Badan Pengelola Investasi atau BPI Danantara yang bakal meluncur pada 24 Februari 2025.
Ketika ditanya mengenai posisinya di BPI Danantara yang dibentuk oleh Presiden Prabowo Subianto, dia hanya memberikan jawaban singkat.
“Aku di TOBA, [kok] gimana,” kata Pandu singkat usai menghadiri agenda Indonesia Economic Summit di Hotel Shangri-La, Jakarta Pusat, Rabu (19/2/2025).
Pandu sebelumnya juga sempat mengaku belum mengetahui ihwal susunan pengurus Danantara.
“Belum tahu. Belum tahu,” ujar Pandu, Kamis (6/2/2025)
Adapun, nama Pandu masuk bursa calon petinggi Danantara. Kabar ini mencuat usai Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait menyebut bahwa Pandu akan menjadi bos Danantara.
Baca Juga
Melalui unggahan dalam platform Instagram resminya @maruararsirait, Ara mengunggah gambar dirinya bersama Pandu, dengan menambahkan label ‘Bos Danantara’ dalam keterangan fotonya.
“Diskusi dengan Pak Pandu Bos Danantara untuk pembiayaan perumahaan. Semoga bermanfaat untuk Rakyat Indonesia sesuai arahan Bapak Presiden Prabowo,” tulis unggahan akun @maruararsirait dikutip pada Selasa (4/2/2025).
Selain itu, Pandu kerap terlihat jalan bareng Kepala BPI Danantara Muliaman Hadad terutama saat bertemu Prabowo di Istana.
Sementara itu, dalam perkembangan sebelumnya, salah seorang narasumber Bisnis mengatakan Pandu akan menjadi Chief Operating Officer Danantara.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengungkap bahwa badan pengelola investasi baru Indonesia, yaitu Daya Anagata Nusantara (Danantara) akan diluncurkan pada Senin, 24 Februari 2025.
Hal ini disampaikannya saat berbicara sebagai keynote speaker di forum internasional World Government Summit secara daring di Dubai pada Kamis (13/2/2025).
“Danantara, yang akan diluncurkan pada 24 Februari ini, akan menginvestasikan sumber daya alam dan aset negara kami ke dalam proyek yang berkelanjutan dan berdampak tinggi di berbagai sektor seperti energi terbarukan, manufaktur canggih, industri hilir, produksi pangan, dan lain-lain,” ujarnya dalam forum itu.
Prabowo mengatakan bahwa semua proyek tersebut diharapkan akan berkontribusi pada pencapaian target pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 8%.
