Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Chandra Asri (TPIA) Pertahankan Peringkat B Carbon Disclosure Project

Chandra Asri (TPIA) turut meraih peringkat B dalam program CDP Water Security, identifikasi dan mitigasi risiko air serta mengurangi konsumsi air tawar.
Manajemen PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) menyampaikan paparan publik 2024 di Wisma Barito Pacific, Jakarta, Rabu (30/10/2024).- Nyoman Ary Wahyudi
Manajemen PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) menyampaikan paparan publik 2024 di Wisma Barito Pacific, Jakarta, Rabu (30/10/2024).- Nyoman Ary Wahyudi

Bisnis.com, JAKARTA — PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) mempertahankan peringkat B dalam Carbon Disclosure Project (CDP) untuk perubahan iklim.

TPIA turut meraih peringkat B dalam program CDP Water Security, terkait dengan identifikasi dan mitigasi risiko air serta mengurangi konsumsi air tawar. 

“Seiring dengan transformasi bisnis yang pesat, pencapaian ini mendorong kami untuk terus berinovasi serta meningkatkan praktik keberlanjutan pada operasional perusahaan,” kata Head of ESG & Sustainability TPIA Andang Pungkase lewat keterbukaan informasi, Jumat (14/2/2025). 

Andang berharap raihan peringkat CDP itu dapat meningkatkan kepercayaan pasar dan mendukung kinerja keuangan perseroan mendatang. 

“Kami berkomitmen untuk memastikan bahwa operasional bisnis dijalankan secara bertanggungjawab dan berkelanjutan guna menciptakan nilai jangka panjang bagi para pemangku kepentingan,” kata Andang. 

Seperti diketahui, skor CDP menjadi salah satu kriteria bagi investor global untuk melakukan investasi pada suatu perusahaan. 

Manajemen TPIA berharap skor CDP kali ini bisa meningkatkan kepercayaan investor dan mempertahankan minat pasar dalam jangka panjang. 

Seperti diberitakan sebelumnya, rugi emiten Prajogo Pangestu itu makin lebar ke angka US$59,9 juta atau sekitar Rp940,14 miliar (asumsi kurs Rp15.695 per dolar AS) sampai periode 9 bulan 2024. 

Posisi rugi itu makin lebar dari pencatatan periode yang sama tahun sebelumnya di level US$21,38 juta atau sekitar Rp335,55 miliar. 

Berdasarkan laporan keuangan 9 bulan 2024, TPIA mencatatkan pendapatan sebesar US$1,23 miliar, terkoreksi cukup lebar 25,9% dari posisi pencatatan periode yang sama tahun sebelumnya di level US$1,66 miliar. 

Koreksi pendapatan itu terlihat dari turunnya kontribusi penjulan dari pasar domestik ke level US$1 miliar dan penjualan ekspor ke level US$225,24 juta.

Sementara itu, beban pokok pendapatan perseroan tercatat sebesar US$1,2 miliar per September 2024. Dengan demikian, laba kotor yang tersisa setelah dikurangi beban itu sebesar US$27,63 juta. 

Beban pokok pendapatan pada periode 9 bulanan 2024 relatif lebih rendah 24,63% dari posisi periode tahun sebelumnya di level US$1,59 miliar. 

Lebih separuh dari nilai beban pokok pendapatan itu berasal dari pembelian bahan baku dan barang jadi dari Saudi Aramco Product Trading Company. Adapun, pembelian bahan baku dari Aramco tercatat sebesar US$589,1 juta.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper