Bisnis.com, JAKARTA — Indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka melemah pada hari ini, Jumat (7/2/2025), setelah turun tajam pada perdagangan kemarin akibat tertekan sentimen ketidakpastian global yang dipicu perang dagang AS.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG anjlok 159 poin atau turun 2,31% ke level 6.716,51 pada awal perdagangan hari ini. Pada awal perdagangan IHSG bergerak di level terendahnya 6.720 dan menyentuh level tertinggi pada 6.876.
Pada Kamis (6/2/2025), IHSG terkoreksi 2,12% atau 148,69 poin ke level 6.875,54 poin. Sepanjang tahun berjalan 2025, indeks komposit terdepresiasi 2,89%.
Sesaat setelah pembukaan perdagangan hari ini, saham kapitalisasi raksasa seperti saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) turun 2,35% ke level Rp4.980, PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) turun 0,28%, PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) anjlok 10,8%, dan PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) merosot 7,69%.
Selain itu, dua saham emiten migas terafiliasi Happy Hapsoro kompak memerah. Saham PT Rukun Raharja Tbk. (RAJA) anjlok 18,87% ke posisi Rp3.310 dan saham PT Raharja Energi Cepu Tbk. (RATU) melorot 12,99% ke level Rp7.700 per saham.
Dalam risetnya, Tim Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia memperkirakan IHSG bergerak konsolidasi pada hari ini dengan rentang perdagangan di level 6.842 hingga 6.913, dan support di level 6.800.
Mirae menyoroti aksi jual bersih investor asing yang mencapai Rp7 triliun sepanjang tahun berjalan 2025. Selain itu, data pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,03% year-on-year pada 2024 lebih rendah dari target pemerintah sebesar 5,2%.
Pemerintah menghadapi tantangan besar dalam mencapai target pertumbuhan yang sama tahun ini di tengah ketidakpastian global, perlambatan ekonomi Tiongkok, kebijakan perdagangan AS.
Pada hari ini, investor disarankan untuk mencermati saham BREN, CLEO, dan PNLF untuk trading harian.
Dalam riset terpisah, Tim Analis MNC Sekuritas memperkirakan dengan tertembusnya area support di 6.931, maka skenario merah yang saat ini terjadi, dengan IHSG masih rawan melanjutkan koreksinya ke rentang area 6.742-6.835.
"Namun demikian, terdapat peluang penguatan dalam jangka pendek untuk menguji 6.883-6.896," seperti dikutip dalam riset, Jumat (7/2/2025).
IHSG diproyeksikan bergerak pada rentang support 6.843, 6.791 dan resistance 7.029, 7.121.
MNC Sekuritas memberikan rekomendasi agar investor mempertimbangkan opsi buy on weakness untuk saham PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) dan PT PP London Sumatra Indonesia Tbk. (LSIP), speculative buy untuk saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP), dan sell on strength untuk PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN).
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.