Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Strategi Antam (ANTM) Setelah Produksi Nikel Turun pada 2024

Antam (ANTM) mencatat penurunan produksi bijih nikel dan feronikel sepanjang 2024 yang berimbas terhadap volume penjualan.
Ilustrasi pekerja melakukan proses pemurnian dari nikel menjadi feronikel di fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) Pomalaa./JIBI-Nurul Hidayat
Ilustrasi pekerja melakukan proses pemurnian dari nikel menjadi feronikel di fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) Pomalaa./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA — PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam mencatat penurunan produksi bijih nikel dan feronikel sepanjang 2024 yang berimbas terhadap volume penjualan. 

Manajemen Antam menerangkan koreksi produksi tiga komoditas utama perseroan disebabkan karena keterlambatan penerbitan Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) dan ketidakpastian makroekonomi global. 

“Tantangan perizinan dihadapi sejak awal 2024 telah ANTM kelola dengan baik sehingga berhasil mengoptimalkan kinerja produksi dan penjualan komoditas nikel,” tulis manajemen ANTM lewat keterangan resmi dikutip, Senin (3/2/2025). 

Sepanjang 2024, ANTM mencatat produksi bijih nikel sebanyak 9.935.403 wet metric ton (wmt), lebih rendah 26,1% dibandingkan dengan produksi pada 2023 yang mencapai 13.445.579 wmt. 

Sementara itu, produksi feronikel sepanjang 2024 mencapai 20.103 ton nikel dalam feronikel (TNi), relatif susut 6,38% dari pencatatan tahun sebelumnya di angka 21.473 TNi. 

Pada periode yang sama, volume penjualan bijih nikel Antam tercatat sebanyak 8.354.231 wmt. Jumlah itu turun 26,88% year-on-year (YoY) dari realisasi penjualan bijih nikel pada 2023 sebanyak 11,71 juta wmt. 

Adapun, penjualan feronikel ANTM turun 3,4% YoY dari 20.138 TNi pada 2023 menjadi 19.452 TNi pada 2024.

“Antam berhasil memperluas jaringan pemasaran produk feronikel dengan tujuan utama ekspor yang tidak hanya berorientasi ke China, tetapi juga ke India dan Korea Selatan,” papar Sekretaris Perusahaan Antam Syarif Faisal Alkadrie dalam laporan dikutip Senin (3/2/2025). 

Pada 2025, lanjutnya, kondisi makroekonomi dan pasar China yang masih dalam pemulihan, kinerja produksi dan penjualan feronikel diharapkan stabil untuk mempertahankan pangsa pasar ekspor. 

Untuk komoditas bijih nikel, ANTM meyakini perbaikan fundamental pada kinerja operasional dengan telah terpenuhi perizinan untuk mencapai target produksi dan penjualan nikel sejak awal 2025. 

Seperti diberitakan sebelumnya, Direktur Utama Antam Nico Kanter berharap pemerintah dapat memberikan kuota produksi yang lebih tinggi dari pada tahun sebelumnya. 

“RKAB ada satu kita lagi revisi kita mau tetap lebih tinggi tapi itu kan belum keluar, yang di tangan sih sudah baik, karena kita mau lebih tinggi sebenarnya lagi kalau pemerintah support dengan revisi RKAB-nya,” kata Nico saat ditemui di Jakarta, Kamis (9/1/2025). 

Di sisi lain, Nico memastikan, kinerja keuangan ANTM sampai akhir 2024 relatif baik ditopang oleh momentum reli harga emas sepanjang tahun. Hanya saja, Nico belum banyak berkomentar soal target kinerja tahun ini. 

“Insyallah angka keuangannya tidak mengecewakan, mestinya yang terbaik,” kata Nico.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper