Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona merah pada perdagangan hari ini, Kamis (30/1/2025) usai Bank Sentral AS The Fed memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan. Saham BBCA, BBRI, hingga GOTO dibuka pada zona merah hari ini.
Berdasarkan data RTI Infokom, pada pukul 09.00 WIB, IHSG dibuka stagnan pada posisi 7.166,05 dan bergerak ke zona merah sesaat setelah pembukaan. IHSG sempat bergerak di rentang 7.125-7.168 sesaat setelah pembukaan.
Tercatat, 154 saham menguat, 109 saham melemah, dan 298 saham bergerak di tempat. Kapitalisasi pasar terpantau turun menjadi Rp12.442 triliun.
Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) menjadi saham dengan nilai transaksi tertinggi pagi ini sebesar Rp317,8 miliar. Saham BBCA turun 1,6% ke level Rp9.200 per saham pagi ini.
Selain saham BBCA, saham perbankan lainnya PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) juga dibuka pada zona merah pagi ini. Saham BBRI terjun 1,19% ke level Rp4.140 per saham pagi ini.
Selanjutnya adalah saham GOTO yang melemah 3,61% ke level Rp80 per saham, saham PANI melemah 1,18% ke level Rp12.575, dan saham BRMS turun 1,52% ke level Rp388 per saham.
Baca Juga
Sebelumnya Tim Riset CGS International Sekuritas Indonesia menjelaskan melemahnya indeks di bursa Wall Street dan pendeknya hari perdagangan diperkirakan akan menjadi katalis negatif untuk IHSG.
"Sementara itu, kembali adanya aksi jual investor asing berpeluang menjadi tambahan katalis negatif di pasar," tulis CGS International Sekuritas dalam risetnya, Kamis (30/1/2025).
CGS International Sekuritas juga memperkirakan IHSG akan melanjutkan pelemahannya dengan kisaran support pada level 7.110-7.055 dan resistance pada level 7.220-7.280.
Riset tersebut menjelaskan pada perdagangan kemarin, indeks di bursa Wall Street ditutup melemah seiring keputusan The Fed yang mempertahankan suku bunga acuan. Selain itu, sentimen juga datang dari berlanjutnya tekanan jual pada saham Nvidia.
Dalam pertemuan pertamanya tahun ini The Fed memutuskan untuk tetap mempertahankan suku bunga acuan di level 4,50% karena kondisi pasar tenaga kerja yang solid dan inflasi yang cenderung susah untuk turun.
Sementara itu, Gubernur The Fed Jerome Powell juga menegaskan belum ada pertemuan/komunikasi dengan presiden Donald Trump sejak pelantikannya pada 20 Januari 2025.
Seperti diketahui sebelumnya dalam forum ekonomi dunia di Davos Donald Trump akan meminta The Fed untuk menurunkan suku bunga acuan.
__________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.