Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Minyak Global Stabil jelang Pelantikan Trump

Harga minyak Brent tidak berubah, sedangkan West Texas Intermediate naik tipis jelang pelantikan Trump sebagai Presiden AS pada hari ini, Senin 20 Januari 2025.
Pompa angguk atau pump unit dan drilling rigs beroperasi di kilang minyak dekat Laut Kaspia, Baku, Azerbaijan pada Kamis (14/11/2024). / Bloomberg-Andrey Rudakov
Pompa angguk atau pump unit dan drilling rigs beroperasi di kilang minyak dekat Laut Kaspia, Baku, Azerbaijan pada Kamis (14/11/2024). / Bloomberg-Andrey Rudakov

Bisnis.com, JAKARTA - Harga minyak dunia terpantau stabil menjelang pelantikan Presiden terpilih AS Donald Trump karena pasar bersiap menghadapi periode ketidakpastian dan perubahan kebijakan di awal masa jabatan keduanya di Gedung Putih.

Mengutip Bloomberg pada Senin (20/1/2025), harga minyak jenis Brent terpantau stagnan pada level US$80,72 per barel setelah jatuh dalam dua sesi terakhir. Sementara itu, harga minyak jenis West Texas Intermediate naik 0,15% ke level US$78 per barel. 

Pergerakan harga minyak dipengaruhi oleh Trump yang berencana mengeluarkan serangkaian perintah eksekutif pada hari pertama termasuk energi, mengancam tarif yang tinggi terhadap China, Kanada, dan Meksiko, dan penerapan sanksi terhadap Iran.

Adapun, harga minyak dunia telah menguat pada awal tahun, setelah cuaca dingin di Belahan Bumi Utara mendorong permintaan pemanas yang lebih tinggi.

Selain itu, sanksi AS yang lebih luas terhadap industri minyak Rusia membuat pelanggan di Asia mencari pasokan alternatif. Volume perdagangan untuk sesi Senin mungkin lebih rendah karena hari libur federal di AS.

Sanksi tambahan terhadap Rusia telah menjungkirbalikkan pasar tanker, menyebabkan harga minyak mentah Timur Tengah melonjak dan spread cepat Brent melebar dalam struktur backwardation bullish. Spekulan telah meningkatkan posisi long-only mereka pada Brent, meskipun ada juga penumpukan short yang lebih kecil.

Scott Bessent, calon Trump untuk menteri Keuangan, mengatakan bahwa dia akan mendukung tindakan peningkatan yang menargetkan industri minyak Rusia.

Hal tersebut kemungkinan akan berdampak pada lebih banyak gangguan di pasar minyak. Pilihan Trump untuk penasihat keamanan nasional sebelumnya telah berjanji untuk tekanan maksimum pada Iran.

"Jika Bessent berhasil, sanksi energi akan semakin ketat. Namun, pembatasan aliran lebih lanjut dari Rusia dan Iran berarti produksi AS tambahan dapat menjadi jangkar bagi harga minyak" kata Vishnu Varathan, kepala ekonomi dan strategi untuk Mizuho Bank Ltd.

Sementara itu, gencatan senjata di Gaza telah dimulai, yang mengarah pada penangguhan permusuhan yang berkepanjangan.

Kesepakatan yang dimediasi Qatar dan Mesir yang didukung oleh AS menetapkan gencatan senjata awal selama enam minggu di mana 33 sandera akan dibebaskan oleh Hamas sebagai imbalan atas ratusan warga Palestina yang dipenjara oleh Israel.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper