Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Darma Henwa (DEWA) Mau Konversi Utang jadi Saham, Total Rp1,1 Triliun

PT Darma Henwa Tbk. (DEWA) akan menggelar private placement dalam rangka penukaran utang menjadi saham dengan nilai total Rp1,11 triliun.
Mahasiswa beraktivitas di PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Selasa (6/2/2024). Bisnis/Arief Hermawan P
Mahasiswa beraktivitas di PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Selasa (6/2/2024). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten Grup Bakrie PT Darma Henwa Tbk. (DEWA) akan menggelar penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (non-HMETD) atau private placement dalam rangka penukaran utang menjadi saham.

Berdasarkan prospektus di Bursa Efek Indonesia, dikutip Jumat (17/1/2025), DEWA berencana menerbitkan hingga 17.167.935.215 saham biasa seri B dengan nilai nominal Rp50 per saham atau setara kurang lebih 44% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah dilakukannya PMTHMETD. Seluruh saham Seri B yang diterbitkan ini akan digunakan untuk penyelesaian kewajiban DEWA kepada para kreditur.

"Rencana PMTHMETD dilakukan untuk menyelesaikan kewajiban Perseroan kepada Para Kreditur, dengan demikian akan memperbaiki struktur permodalan perseroan dengan rasio utang terhadap modal yang lebih rendah, serta menurunkan beban kewajiban keuangan perseroan," tulis manajemen DEWA, dikutip Jumat (17/1/2024).

Per September 2024, DEWA memiliki utang kepada kepada PT Madhani Talatah Nusantara (MTN) dengan hak tagih senilai Rp756,99 miliar. utang tersebut akan dibayarkan oleh Perseroan dengan mengonversi utang menjadi saham biasa seri B yang akan diambil bagian oleh MTN dengan menggunakan harga konversi Rp65 per lembar sahamnya.

Setelah pelaksanaan Rencana PMTHMETD, maka utang DEWA kepada MTN akan dikonversi menjadi sekitar 29,84% dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan dan seluruh Utang Usaha Perseroan kepada MTN menjadi lunas.

Selanjutnya, DEWA juga memiliki utang kepada PT Andhesti Tungkas Pratama (ATP) senilai Rp385,92 miliar, yang akan dibayarkan melalui konversi menjadi saham sebanyak-bannyaknya 5.521.923.077 saham biasa Seri B dengan harga konversi Rp65 per lembar saham.

"Setelah pelaksanaan Rencana PMTHMETD, maka utang Perseroan kepada ATP akan dikonversi menjadi sekitar 14,15% dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan dan seluruh utang Perseroan kepada ATP menjadi lunas," papar manajeman.

Secara terperinci, nilai keseluruhan atas Rencana PMTHMETD adalah sebesar Rp1.115.915.789.000 yang terbagi atas utang usaha kepada MTN sebesar Rp756.990.789.000; dan utang kepada ATP atas Fasilitas linjaman sebesar Rp358.925.000.000.

"Hingga dengan keterbukaan informasi diterbitkan, perseroan tidak terlibat dalam perkara yang bersifat material baik di pengadilan maupun sengketa lain di luar Pengadilan yang mungkin dapat berpengaruh secara negatif terhadap kelangsungan usaha dan rencana PMTHMETD," tambah manajemen DEWA.

Menurut manajemen, penukaran utang menjadi saham DEWA ini akan dilaksanakan berdasarkan POJK 14/2019, dan harus terlebih dahulu mendapatkan persetujuan RUPS terkait pelaksanaan private placement.

Adapun rencana penukaran utang menjadi saham ini dinilai berdampak terhadap penurunan liabilitas DEWA sebesar Rp1,11 triliun. Dengan demikian, total liabilitas DEWA akan menyusut menjadi Rp3,23 triliun, dari sebelumnya Rp4,35 triliun per September 2024.

Di sisi lain ekuitas perseroan akan naik akibat transaksi ini menjadi Rp4,41 triliun, dari sebelumnya Rp3,29 triliun per September 2024. Alhasil rasio kewajiban terhadap ekuitas (debt-to-equity ratio/DER) DEWA dinilai akan membaik menjadi 0,73x, dibandingkan DER per 30 September 2024 yang mencapai 1,32x.

Nantinya, penukaran utang menjadi saham DEWA ini akan membuat persentase kepemilikan saham seluruh pemegang saham DEWA terdilusi sebesar 44% setelah private placement dituntaskan.

Untuk memuluskan aksi korporasi ini, DEWA akan meminta persetujuan pemegang saham (RUPSLB) pada 13 Februari 2025.

________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ibad Durrohman
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper