Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Darma Henwa (DEWA) Batalkan RUPSLB Agenda Private Placement

Darma Henwa (DEWA) membatalkan rencana RUPSLB yang semula direncanakan pada 18 Desember 2023.
Aktivitas jasa pertambangan PT Darma Henwa Tbk. (DEWA)/Istimewa.
Aktivitas jasa pertambangan PT Darma Henwa Tbk. (DEWA)/Istimewa.

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten Grup Bakrie PT Darma Henwa Tbk. (DEWA) membatalkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) terkait usulan private placement dalam rangka penukaran utang menjadi saham.

Direktur dan Sekretaris Perusahaan Darma Henwa Ahmad Hilyadi mengatakan perseroan membatalkan rencana RUPSLB yang semula direncanakan pada 18 Desember 2023. Keputusan DEWA ini dilakukan dengan memperhatikan Surat Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tertanggal 13 Desember 2023 tentang tambahan informasi mengenai penambahan modal melalui penerbitan saham.

“Selain pembatalan agenda penerbitan saham, perseroan juga membatalkan agenda perubahan pengurus perseroan,” kata Ahmad dalam keterbukaan informasi, Kamis (14/12/2023).

Berdasarkan prospektus tanggal 6 November 2023, DEWA semula berencana menerbitkan hingga 18.268.115.520 saham biasa seri B yang berasal dari portepel perseroan. Seluruh saham Seri B yang diterbitkan ini akan digunakan untuk penyelesaian kewajiban DEWA kepada para kreditur.

Per Juni 2023, DEWA memiliki utang kepada kepada PT Madhani Talatah Nusantara dengan hak tagih senilai Rp783,84 miliar. Pada 11 Oktober 2022, DEWA dan Madhani telah menandatangani perjanjian untuk menukarkan sebagian utang senilai Rp554,48 miliar dengan 11.089.615.520 saham DEWA di harga Rp50 per saham.

Selanjutnya, DEWA memiliki utang kepada PT Andhesti Tungkas Pratama yang jatuh tempo 27 Oktober 2023 dengan nilai sebesar Rp358,92 miliar. Pada 12 Oktober 2023, DEWA dan Andhesti membuat perjanjian untuk menukarkan seluruh utang tersebut dengan 7.178.500.000 saham DEWA di harga Rp50 per saham.

Dalam menjawab pertanyaan Bursa Efek Indonesia pada 17 November 2023, DEWA menjelaskan perihal mitigasi risiko jika pemegang saham tidak menyetujui rencana private placement, mengingat efek dilusi yang cukup besar.

“Jika perseroan tidak memperoleh persetujuan dari pemegang saham, perseroan akan mengkaji kembali opsi-opsi terbaik untuk penyelesaian utang kepada pihak kreditur,” kata Ahmad.

Namun, lanjutnya, DEWA memastikan bahwa private placement adalah pendekatan yang terbaik bagi seluruh pihak, termasuk kreditur dan pemegang saham

DEWA berkeyakinan private placement dapat memperkuat struktur permodalan DEWA dengan rasio utang yang menurun. Perseroan juga optimistis profitabilitas akan meningkat akibat dari utang yang menyusut. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Farid Firdaus
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper