Bisnis.com, JAKARTA — PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) meyematkan peringkat idA+ dengan prospek stabil untuk PT Rukun Raharja Tbk. (RAJA).
Peringkat itu mencerminkan posisi pasar RAJA yang kuat dan skema kontrak yang terjamin dan profil keuangan yang solid. Rating itu berlaku dari 16 Desember 2024 sampai dengan 1 Desember 2025.
“Peringkat tersebut dibatasi oleh paparan risiko fluktuasi harga komoditas dan risiko profil pelanggan yang terkonsentrasi,” tulis Pefindo dalam keterangan resminya dikutip, Senin (6/1/2025).
Pefindo menerangkan peringkat RAJA itu bisa naik apabila perseroan mampu mengerek bisnis antar stream secara keseluruhan, terutama di bisnis midstream dan hilir, disertai dengan profil keuangan yang kuat.
Sementara itu, peringkat dapat diturunkan jika RAJA mempunya utang yang jauh lebih besar dari yang diproyeksikan, yang dapat melemahkan struktur modal dan perlindungan arus kasnya, tanpa dikompensasi oleh kinerja bisnis yang lebih kuat.
“Peringkat juga akan tertekan jika RAJA gagal mempertahankan kontrak end-to-end yang relatif terjamin terutama di bisnis hilir, yang menghadapi risiko penipisan pasokan gas, dan jika terjadi fluktuasi harga komoditas,” tulis Pefindo.
Seperti diberitakan sebelumnya, emiten migas milik Happy Hapsoro itu mengantongi laba bersih sebesar US$19,36 juta atau sekitar Rp293,199 miliar (asumsi kurs Rp15.138 per dolar AS) sepanjang Januari sampai dengan September 2024.
Torehan laba bersih periode 9 bulanan 2024 itu naik 2,05% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya US$18,97 juta.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan Senin (30/12/2024), RAJA membukukan pendapatan bersih US$189,66 juta atau naik 37,9% secara tahunan dari US$137,52 juta per 9 bulan 2023.
Direktur Utama Rukun Raharja Djauhar Maulidi mengatakan kinerja keuangan yang positif itu didorong oleh pertumbuhan volume penjualan gas dan kenaikan kontribusi dari transmisi gas jaringan pipa Perawang, Riau.
“Kontribusi positif juga berasal dari investasi strategis perseroan di Blok Jabung, yang memberikan dorongan signifikan terhadap pertumbuhan pendapatan,” kata Djauhar lewat keterangan resmi, Senin (30/12/2024).
Sebagian besar pendapatan itu berasal dari penjualan gas dan lifting migas kepada pihak ketiga masing-masing sebesar US$105,29 juta dan US$43,21 juta. Pencatatan pendapatan dari dua segmen bisnis ini naik dua kali lipat dari torehan sepanjang tahun sebelumnya.
Adapun, pelanggan pihak ketiga RAJA terbesar berasal dari PT GPI Jabung Indonesia, PT Pertamina Gas dan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) dengan keseluruhan transaksi mencapai US$85,84 juta atau mengambil porsi 45,26% dari keseluruhan pendapatan perseroan.
“Kinerja yang kuat ini turut tecermin pada kenaikan laba bersih, yang didukung oleh upaya efisiensi operasional dan pengelolaan biaya yang optimal,” kata Djauhar.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.