Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Koreksi 2,65% pada 2024, Sempat Sentuh Level Tertinggi Sepanjang Masa 7.905

IHSG ditutup menguat 0,62% menjadi 7.079,90 pada akhir tahun. Namun, indeks komposit amblas 2,65% year-to-date. Tahun ini, IHSG sempat menyentuh 7.905.
Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman memberikan pemaparan saat penutupan perdagangan saham 2024 di Jakarta, Senin (30/12/2024)./Bisnis/Himawan L Nugraha
Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman memberikan pemaparan saat penutupan perdagangan saham 2024 di Jakarta, Senin (30/12/2024)./Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) menutup hari terakhir perdagangan 2024 dengan koreksi sebesar 2,65% pada level 7.079,90. Tahun ini, IHSG sempat menyentuh level tertinggi sepanjang masa di level 7.905.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG ditutup menguat 0,62% menjadi 7.079,90 pada Senin (30/12/2024). Namun, sejak awal tahun, indeks komposit amblas 2,65%.

Sementara itu, data perdagangan di bursa pada 2024 tercatat mengalami kenaikan dibandingkan dengan akhir tahun 2023 dengan rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) tahun ini berada di posisi Rp12,9 triliun. 

Data tersebut diikuti dengan volume transaksi harian di angka 19,9 miliar saham dan frekuensi transaksi harian mencapai 1,13 juta kali transaksi. 

Aktivitas perdagangan di sepanjang 2024 juga mencatatkan beberapa rekor baru, yaitu pencapaian rekor tertinggi IHSG pada level 7.905,390 pada 19 September 2024, diikuti dengan rekor kapitalisasi pasar tertinggi yang mencapai Rp13.475 triliun pada hari yang sama.

Direktur Utama BEI Iman Rachman pun optimistis pasar modal dapat berperan aktif dalam pertumbuhan ekonomi hingga 8% pada 2029.

"Kontribusi langsung melalui fundraising dapat mencapai Rp1.500 triliun selama 5 tahun mendatang melalui inisiatif seperti lighthouse IPO, penawaran umum BUMN, dan efisiensi proses rights issue," ucap Iman, di Gedung BEI, Jakarta, Senin (30/12/2024).

Iman juga menyebut dari kebutuhan investasi tambahan selama 5 tahun ke depan diestimasikan sebesar Rp14.000 triliun, pasar modal berpotensi memberikan kontribusi 61% melalui aktivitas penggalangan dana tersebut.

Pasar modal juga disebut bisa memberikan kontribusi tidak langsung melalui peningkatan valuasi perusahaan tercatat yang memberikan leverage untuk pendanaan melalui utang hingga Rp6.800 triliun.

Iman juga menuturkan infrastruktur pasar modal yang efisien juga memberikan peranan penting dalam menciptakan multiplier effect terhadap ekonomi nasional. Menurutnya, ekspansi bisnis perusahaan tercatat dapat meningkatkan penyerapan tenaga kerja dan peningkatan daya beli, yang akhirnya berdampak pada komponen konsumsi rumah tangga dari produk domestik bruto. 

"Kontribusi perusahaan tercatat baik melalui setoran pajak negara, maupun dividen ke investor menjadi bukti nyata dampak positif pasar modal bagi perekonomian Indonesia," ucapnya. 

Iman mengingatkan potensi ini dapat terwujud jika seluruh pemangku kepentingan yaitu pemerintah, regulator, korporasi, dan investor bersinergi untuk memajukan pasar modal yang berdaya saing. 

Sebagai informasi, sepanjang 2024, pasar modal Indonesia mengalami pergerakan yang dinamis dengan pengaruh dari sisi domestik maupun global. 

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper