Bisnis.com, JAKARTA — PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk. (IKAI) memproyeksikan pendapatan pada 2024 bisa mencapai Rp190 miliar.
Head of Finance and Accounting IKAI Tommy Atmojo mengatakan bahwa proyeksi pendapatan perseroan hingga akhir 2024 tersebut sedikit menurun dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp208,4 miliar.
"Pencapaian ini memang sedikit menurun dibandingkan dengan tahun sebelumnya disebabkan oleh beberapa hal yang sangat signifikan mempengaruhi kinerja perusahaan," katanya dalam public expose, Senin (30/12/2024).
Dia menjelaskan beberapa sentimen yang mempengaruhi capaian perseroan, termasuk tahun politik pada 2024 yang berimbas pada penundaan proyek atau aktivitas ekonomi. Faktor tersebut menyebabkan volume penjualan IKAI pada tahun ini sedikit mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Sentimen lain, lanjutnya, berasal dari pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang berdampak terhadap industri manufaktur.
Direktur IKAI Erwan Dwiyansyah menambahkan lesunya segmen meeting, incentives, conferences, dan exhibitions (MICE) di bidang perhotelan turut menjadi sentimen yang mempengaruhi kinerja perseroan pada 2024. Apalagi, segmen MICE hotel perseroan di Bogor memberi kontribusi sebesar 60-65% dari pendapatan IKAI.
"Kegiatan politik dan perhelatan Pemilu, hal ini menyebabkan permintaan atas MICE sangat berkurang sepanjang periode tersebut di hotel kami," ucapnya.
Dia menambahkan adanya kebijakan pemerintah mengurangi meeting dan seminar di hotel pada akhir tahun juga sangat berdampak terhadap performa pendapatan segmen hotel. Meski begitu, dia mengatakan bahwa untuk hotel yang berada di Medan seperti Swiss-Belinn, dibanding tahun sebelumnya kinerja tetap meningkat.
"Karena di sana market-nya cukup baik ya, individual traveller tetap meningkat, baik dari pendapatan," tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama IKAI Teuku Yohas Raffli menambahkan perseroan terus berupaya untuk beradaptasi di tengah tantangan kinerja. Meski begitu, dia optimistis kinerja perseroan dapat membaik dengan target pertumbuhan 20%-25% pada 2025.
Hingga kuartal III/2024, IKAI membukukan pendapatan sebesar Rp146,5 miliar, susut 10,94% dari Rp164,5 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Selain itu, perseroan juga mencatat rugi yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp1,8 miliar hingga kuartal III/2024, dari sebelumnya meraih laba bersih sebesar Rp1,21 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Adapun PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk. (IKAI) berfokus pada tiga area bisnis, di antaranya manufaktur produk keramik, perhotelan dan properti.