Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Peluang Rebound Reksa Dana pada Pekan Terakhir 2024

Indeks reksa dana mayoritas melemah pada pekan lalu mengikuti IHSG yang dalam tren bearish. Bagaimana prospeknya dalam waktu dekat?
Karyawan melintas didekat layar yang menampilkan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta./ JIBI/Bisnis/Abdurachman
Karyawan melintas didekat layar yang menampilkan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta./ JIBI/Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA — Kinerja reksa dana diperkirakan bisa menguat terbatas dalam sepekan ke depan. Adapun, mayoritas reksa dana melemah selama perdagangan pekan lalu seiring dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang berada dalam tren bearish.

Berdasarkan data Infovesta periode 13-20 Desember 2024, indeks reksa dana pasar uang mencetak kinerja paling gemilang dengan kenaikan 0,07% ke posisi 1.728,84. 

Selanjutnya indeks reksa dana saham turun sebesar -4,23% ke posisi 5.623,84. Pada saat yang sama, IHSG sebagai indeks acuannya melemah 4,65% dalam sepekan lalu ke posisi 6.983,87. 

Reksa dana campuran mencatatkan kinerja sebesar -2,16% ke posisi 6.756,29 dan reksa dana pendapatan tetap sebesar -0,21% ke posisi 4.737,93.

Tim riset Infovesta menjelaskan performa reksa dana pada pekan lalu mengikuti gerak bearish IHSG sebesar -4,65% ke level 6.983,87 dipicu oleh melemahnya saham big bank dan indeks sektoral. 

"Dari sisi saham, top laggards IHSG yakni BMRI turun 5,81%, TLKM turun 8,60% dan BBCA turun 3,98%," tulis tim riset Infovesta dalam riset mingguan, dikutip Selasa (24/12/2024). 

Adapun investor asing terpantau melanjutkan aksi jual bersih atau net sell senilai Rp4,09 triliun dalam sepekan.

Tim riset Infovesta menjelaskan sejumlah sentimen di pasar modal pada pekan lalu berasal dari domestik, surplus neraca dagang Indonesia melonjak menjadi US$4,42 miliar, melampaui estimasi pasar sebesar US$2,21 miliar yang didorong oleh lonjakan ekspor.

Kemudian, pertumbuhan kredit tumbuh 10,79% YoY tetapi lebih rendah apabila dibandingkan pada bulan lalu sebesar 10,92% YoY. 

Selanjutnya dari China, Infovesta menjelaskan penjualan ritel naik 3% year on year (YoY) di bawah ekspektasi pasar sebesar 4,6% YoY yang disebabkan penjualan menurun tajam untuk produk olahraga dan hiburan, kebutuhan sehari-hari dan peralatan rumah tangga serta perlengkapan audio visual. Selain itu, penjualan terus turun untuk minuman, tembakau dan alkohol.

Kemudian dari AS, penjualan eceran meningkat 0,7% MoM di atas perkiraan pasar sebesar 0,5% MoM. Data terus menunjukkan belanja konsumen yang kuat selama musim belanja liburan, peningkatan terbesar yakni penjualan di dealer kendaraan bermotor dan suku cadang dan pengecer non toko.

Sementara itu, yield SBN tenor 10 tahun dan US Treasury Yield 10 tahun bergerak bearish yakni masing-masing naik sebesar +2,20bps WoW ke level 7,06% dan +12,00bps WoW ke level 4,52%.

Adapun dalam sepekan ke depan, Tim riset Infovesta memprediksi tekanan terhadap pada pasar saham akan mereda secara lebih terbatas, dengan investor dapat melakukan aksi beli pada saham big-cap dengan valuasi undervalued

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erta Darwati
Editor : Dwi Nicken Tari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper