Bisnis.com, JAKARTA — PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) menyatakan bahwa pelemahan nilai rupiah berdampak terhadap biaya importasi bahan baku perusahaan. Untuk itu, KLBF mengeksplorasi peluang substitusi bahan baku lokal hingga mengoptimalkan strategi rantai pasok.
Corporate External Communication Kalbe Farma Hari Nugroho mengatakan saat rupiah melemah, harga bahan baku perseroan berisiko meningkat. Alasannya, mayoritas bahan baku KLBF masih berasal dari impor.
"Kurs rupiah berpengaruh ke harga bahan baku karena importasi setelah persediaan bahan baku habis dipakai [biasanya 3-4 bulan]," katanya saat kepada Bisnis, Selasa (17/12/2024).
Dia membeberkan empat strategi yang dilakukan perusahaan saat rupiah melemah. Pertama, berinovasi untuk mencari substitusi bahan baku impor menjadi lokal. Kedua, melakukan optimalisasi strategi supply chain.
"[Ketiga] Mengeksplorasi pembayaran dalam mata uang lokal negara impor seperti China dengan renminbi atau yuan. [Keempat] membentuk cadangan dana dalam denominasi mata uang asing untuk membantu memitigasi potensi risiko fluktuasi nilai tukar," ujarnya.
Selanjutnya, dia mengatakan bahwa perusahaan juga terus membangun kapabilitas produksi dalam negeri untuk memenuhi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebagai strategi jangka panjang.
Untuk diketahui, nilai mata uang rupiah melemah ke posisi Rp16.100 per dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan hari ini, Selasa (17/12/2024).
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah ditutup pada perdagangan dengan turun 0,62% atau 99 poin ke posisi Rp16.100 per dolar AS.
Sebelumnya, Direktur Kalbe Farma Kartika Setiabudy mengatakan bahwa sebanyak 80%-90% bahan baku perseroan saat ini diperoleh dari impor. Bahan baku tersebut, di antaranya Active Pharma Ingredients (API) dan skimmed milk.
"Sebagian besar bahan baku masih harus impor karena keterbatasan suplai bahan baku dalam negeri," katanya.
Dia mengatakan bahwa dalam kondisi kurs yang melemah, perusahaan berupaya mengelola tingkat margin dengan strategi bauran produk dan pengelolaan harga.
Sementara itu berdasarkan IDX, saham KLBF mengalami penurunan sebesar 3,47% di level harga Rp1.390 pada pukul 15.20 WIB, Selasa (17/12/2024).
Saham KLBF dalam sepekan terakhir juga mengalami penurunan sebesar 7,31%, dan dalam sebulan saham KLBF juga menurun sebesar 2,79%.