Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan terafiliasi Hapsoro Sukmonohadi, yakni PT Raharja Energi Cepu Tbk. (RATU) bersiap menggelar penawaran umum perdana saham alias initial public offering (ipo).
PT Raharja Energi Cepu Tbk. merupakan perusahaan yang 2,52 miliar saham atau 99,99% sahamnya digenggam oleh PT Rukun Raharja Tbk. (RAJA). Sisanya, dimiliki oleh PT Rukun Prima Sarana dengan kepemilikan 0,004%.
Berdasarkan prospektusnya, Raharja Energi Cepu bakal menawarkan 543.010.800 saham biasa atas nama. Jumlah tersebut mencakup 20% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum saham perdana.
Saham yang ditawarkan terdiri atas saham baru sebanyak 190.053.800 saham atau setara 7% dari modal setelah IPO, yang diterbitkan langsung dari portepel perseroan.
Selanjutnya adalah saham divestasi sebanyak 352.957.000 saham atau 13% dari modal setelah IPO oleh PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) selaku pemegang saham penjual.
Manajemen RATU menetapkan harga penawaran awal di kisaran Rp900 hingga Rp1.150 per saham. Artinya, perseroan berpotensi meraih dana IPO antara Rp488,7 miliar dan maksimal mencapai Rp624,46 miliar.
Baca Juga
“Jumlah seluruh nilai penawaran umum perdana saham ini adalah sebanyak-banyaknya Rp624.462.420.000 [Rp624,46 miliar],” tulis manajemen RATU dalam prospektusnya dikutip pada Senin (16/12/2024).
Rincian dari perkiraan dana tersebut terdiri atas Rp218,56 miliar dari penerbitan saham baru dan Rp405,9 miliar dari divestasi saham milik RAJA.
Manajemen RATU menjelaskan saham yang ditawarkan dalam IPO memberikan hak yang sama dengan saham lainnya yang telah ditempatkan dan disetor penuh, sesuai ketentuan Undang-Undang Perseroan Terbatas dan Pasar Modal.
Selain itu, penawaran dijamin dengan kesanggupan penuh oleh penjamin pelaksana emisi efek yang ditunjuk yakni PT Henan Putihrai Sekuritas dan PT Sucor Sekuritas.
Raharja Energi Cepu didirikan pada 2006 dan bergerak di bidang jasa konsultasi manajemen dan bisnis serta permodalan. Perusahaan ini sebelumnya bernama PT DSME ENR Cepu, yang kemudian diakuisisi oleh RAJA.
Akuisisi tersebut sebagai upaya RAJA untuk memiliki participating interest di Blok Cepu yang berkontribusi terhadap 30% cadangan gas nasional.
“Dengan kontrak hingga 2035, keberadaan Raharja Energi Cepu memberikan prospek yang amat baik bagi Rukun Raharja untuk dapat semakin meningkatkan perannya di industri gas nasional di masa mendatang,” tulis penjelasan di laman RAJA.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.