Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sikap Dovish The Fed Bikin IHSG Moncer Sepekan

Pekan ini IHSG tumbuh 3,77% menjadi 7.382,785 dari level 7.114,266 pada pekan sebelumnya ditopang oleh komentar dovish dari The Fed.
Ana Noviani,Dwi Nicken Tari
Ana Noviani & Dwi Nicken Tari - Bisnis.com
Sabtu, 7 Desember 2024 | 06:05
Pegawai mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas, Jakarta. Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas, Jakarta. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penguatan seiring nada dovish yang dikeluarkan Bank Sentral AS (The Fed) pekan ini.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2-6 Desember 2024, IHSG tumbuh 3,77% menjadi 7.382,785 dari level 7.114,266 pada pekan sebelumnya.

Sementara itu, kemarin IHSG ditutup naik 0,95% atau 69.47 poin menuju 7.382,78 hingga akhir perdagangan. 

Tercatat, sebanyak 335 saham menguat, 275 saham menurun, dan 336 saham stagnan. Sementara itu, kapitalisasi pasar alias market cap mencapai Rp12.673 triliun. 

Pasar saham diproyeksi menghijau setelah Ketua The Fed Jerome Powell menyampaikan pernyataan yang bullish terhadap ekonomi Amerika Serikat sehingga menopang prospek aset-aset berisiko.

Dalam New York Times Deal Book Summit di New York, Powell menyatakan ekonomi AS berada dalam kondisi yang sangat baik dan risiko penurunan dari pasar tenaga kerja telah mereda. 

Seperti dilansir Bloomberg, Powell juga menyampaikan bahwa pejabat Federal Reserve harus berhati-hati sejalan dengan langkah bank sentral untuk menurunkan suku bunga menuju level yang netral.

Menurutnya, hal tersebut harus dilakukan tanpa menstimulasi ataupun menghambat ekonomi AS. 

Komentar Powell tersebut tidak banyak mengubah ekspektasi pasar bahwa The Fed akan melanjutkan pemangkasan suku bunga acuan dalam pertemuan bulan ini. 

Krishna Guha dari Evercore menyampaikan pernyataan Powell tersebut sedikit hawkish tetapi tidak menurunkan ekspektasi pasar bahwa pemangkasan suku bunga pada Desember merupakan base case yang telah diperkirakan sejak lama. 

Angin segar pernyataan pejabat The Fed itu diharapkan merembet ke pasar Asia, termasuk Indonesia

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper