Bisnis.com, JAKARTA — Ruslan Tanoko memborong 8,33 juta saham PT Avia Avian Tbk. (AVIA) lewat PT Sensasi Istana Warna.
Ruslan Tanoko saat ini menjabat sebagai Wakil Direktur Utama PT Avia Avian Tbk. (AVIA). Selain itu, Ruslan juga menggenggam 99,995% saham PT Sensasi Istana Warna.
Dalam keterbukaan informasi Selasa (3/12/2024), Ruslan melaporkan telah membeli 8.337.200 saham AVIA pada 26 November 2024. Jumlah itu dibeli melalui lima kali transaksi dengan tingkat harga yang bervariasi.
Transaksi saham pertama, Ruslan membeli 869.300 saham AVIA dengan harga Rp418 per saham atau senilai Rp363.367.400. Kedua, 867.300 saham AVIA seharga Rp420 per saham atau senilai Rp364.266.000.
Ketiga, 4.223.900 saham seharga Rp422 per saham atau senilai Rp1.782.485.800. Keempat, 1.917.400 saham seharga Rp424 per saham atau senilai Rp812.977.600. Terakhir, 459.300 saham AVIA seharga Rp426 per saham atau senilai Rp195.661.800.
Dengan demikian, total saham yang diborong Ruslan mencapai 8.337.200 saham dengan nilai Rp3.518.758.600 atau Rp3,51 miliar.
Setelah transaksi tersebut, kepemilikan saham Ruslan Tanoko secara tidak langsung dalam AVIA meningkat dari 29.387.300 (0,0474%) menjadi 37.724.500 (0,0609%).
Di lantai bursa, saham AVIA melemah 17,2% ke posisi Rp414 per saham hingga Selasa (3/12/2024). prospek AVIA diyakini masih menarik bagi investor. Hal itu terungkap dari rekomendasi yang ditetapkan ketiga sekuritas tersebut.
NH Korindo memberikan rekomendasi beli dengan target harga Rp620 untuk AVIA. Senada, Buana Capital juga menyematkan peringkat beli untuk saham Avia Avian dengan target harga Rp605.
Sementara itu, Sinarmas Sekuritas lebih konservatif dengan memberikan rekomendasi netral atau add dengan target harga Rp540 per saham.
Berdasarkan data terminal Bloomberg pada Senin (2/12/2024), sebanyak 13 dari 15 sekuritas yang mengulas saham AVIA memberikan rekomendasi beli. Sisanya atau dua sekuritas lainnya menyematkan peringkat hold.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.