Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah emiten peritel seperti PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES) serta PT Erajaya Swasembada Tbk. (ERAA) diproyeksikan mendapatkan berkah pada momen Natal dan tahun baru (Nataru). Kinerja penjualan pun diramal akan terangkat.
Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Abdul Azis Setyo Wibowo mengatakan secara prospek kinerja penjualan, emiten peritel seperti ACES dan ERAA bisa menjadi terdampak positif. "Adanya momen Nataru, segmen kelas menengah ke atas daya belinya cenderung meningkat," ujarnya kepada Bisnis pada Senin (2/12/2024).
Senior Market Chartist Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta juga mengatakan momen Nataru secara historis mendorong terjadinya peningkatan domestic consumption. "Kinerja emiten ini [peritel] juga masih prospektif," ujarnya kepada Bisnis pada Senin (2/12/2024).
Kemudian, penurunan suku bunga juga bisa memicu peningkatan konsumsi. Terdapat periode diskon juga yang memberikan stimulus bagi masyarakat dalam berbelanja.
Dari indikator makro ekonomi, indeks keyakinan konsumen masih kuat di atas level 100. Lalu, retail sales index masih kuat di atas level 200. "Menunjukan optimisme terhadap sektor ritel yang mengalami peningkatan," tutur Nafan.
Mirae Asset Sekuritas merekomendasikan accumulative buy untuk ERAA dengan target harga terdekat Rp452 per lembar. Lalu, ACES direkomendasikan accumulative buy dengan target harga terdekat Rp860 per lembar.
Baca Juga
Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), Imam Gunadi juga mengatakan pada akhir tahun ekonomi meningkat seiring dengan perayaan Natal dan tahun baru. Sektor-sektor seperti ritel, pariwisata, dan perhotelan mendapat manfaat besar dari lonjakan belanja konsumen dan perjalanan liburan.
Terjadi peningkatan permintaan barang-barang konsumsi, seperti pakaian, elektronik, dan makanan, juga mendorong sektor manufaktur dan distribusi.
Untuk sektor ritel, khususnya, diuntungkan dari lonjakan belanja konsumen yang mempersiapkan hadiah atau untuk konsumsi pribadi. Salah satu emiten yang diuntungkan dengan adanya agenda ini adalah PT Map Aktif Adiperkasa Tbk. (MAPA).
Indo Premier Sekuritas merekomendasikan buy untuk MAPA dengan target harga di level Rp1.175 per lembar.
Ancang-Ancang ACES dan ERAA
Head of Corporate Communications ACES Melinda Pudjo mengatakan secara historis pada Desember 2024, ACES mencatatkan indikasi penjualan yang relatif tinggi dibandingkan bulan-bulan lainnya. "Maka dari itu untuk memanfaatkan momentum tersebut, perusahaan juga telah siap dengan strategi pemasaran dan produk-produk yang menarik yang akan ditawarkan kepada seluruh pelanggan," ujarnya kepada Bisnis.
Ia juga mengatakan perseroan terus berupaya menghasilkan kinerja berkelanjutan. "Perusahaan akan tetap konsisten berfokus pada inovasi, ekspansi toko di berbagai wilayah di Indonesia, optimalisasi infrastruktur digital melalui layanan omni-channel, penguatan stok dan portofolio produk melalui berbagai home brand kami, serta penerapan kegiatan pemasaran yang kreatif dan agresif," ujar Melinda.
Berdasarkan laporan keuangan, ACES telah membukukan laba bersih sebesar Rp574,22 miliar per kuartal III/2024, tumbuh 18,19% secara tahunan (year on year/yoy). Kenaikan laba ACES ditopang oleh penjualan yang naik 13,57% yoy menjadi Rp6,11 triliun per kuartal III/2024.
Head of Legal & Corporate Secretary Erajaya Swasembada Amelia Allen mengatakan Erajaya pun selalu memberikan nilai tambah bagi pelanggan dengan memanfaatkan momentum penting seperti masa Nataru. Di antara caranya adalah dengan menawarkan promo spesial.
Selain itu, pengalaman berbelanja yang positif menjadi nilai tambah, dengan akses mudah ke jaringan gerai yang tersebar di berbagai kota, dukungan tim frontliner, kemudahan transaksi, jaminan layanan purnajual, dan lainnya. Erajaya juga mengembangkan berbagai kanal online.
ERAA sendiri telah membukukan laba bersih sebesar Rp852,94 miliar pada kuartal III/2024, melesat 69,82% yoy. Moncernya laba Erajaya terjadi seiring dengan penjualan bersih yang naik 13,52% yoy menjadi Rp48,6 triliun pada kuartal III/2024.
_________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.