Bisnis.com, JAKARTA - Harga Bitcoin terus menanjak dan semakin mendekati level US$100.000 untuk pertama kalinya. Hal ini membuat orang-orang terkaya di bidang kripto turut mengalami lonjakan kekayaan.
Mengutip Bloomberg, pada Selasa (26/11/2024) harga Bitcoin telah melesat sejak kemenangan Donald Trump dalam Pilpres AS 2024. Pemerintahan Trump yang baru di AS dipandang sebagai pendorong utama kripto di Wall Street dan sekitarnya. Nilai keseluruhan pasar aset digital telah melonjak sekitar US$1 triliun sejak kemenangan Partai Republik pada 5 November.
Kenaikan harga ini turut berdampak pada melonjaknya kekayaan sejumlah miliuner yang memegang aset kripto. Berikut adalah daftar beberapa miliarder kripto yang mendapat cuan dari tren kenaikan harga aset ini, dilansir dari berbagai sumber
1. Changpeng Zhao (CZ) – Kekayaan Bersih US$59,9 Miliar
Dikenal sebagai CZ, Changpeng Zhao adalah seorang pengusaha China-Kanada dan pendiri sekaligus CEO Binance, bursa mata uang kripto terbesar di dunia dari sisi volume perdagangan.
Kekayaan CZ terutama berasal dari kesuksesannya dengan Binance dan token afiliasinya. Dia mendirikan perusahaan tersebut pada tahun 2017 dan mempelopori perusahaan tersebut hingga menjadi salah satu bursa mata uang kripto paling populer dan berpengaruh di dunia.
Baca Juga
Melalui Binance, CZ memperkenalkan koin Binance (BNB), yang diterima secara luas seiring dengan semakin populernya bursa tersebut. Sejak saat itu, nilai BNB meningkat secara signifikan, yang selanjutnya berkontribusi pada kekayaan CZ.
Penting untuk dicatat bahwa estimasi kekayaan bersih CZ tidak tersedia untuk umum, karena Binance adalah perusahaan swasta. Namun, Forbes memperkirakan kekayaan CZ mencapai US$59,9 miliar per awal November 2024 lalu, menjadikan CZ sebagai miliarder kripto terkaya di dunia.
2. Giancarlo Devasini – Kekayaan Bersih US$9,2 Miliar
Giancarlo Devasini adalah salah satu pendiri bursa kripto Bitfinex dan perusahaan penerbit stablecoin Tether. Devasini saat ini menjabat sebagai kepala keuangan Bitfinex dan Tether.
Forbes memperkirakan kekayaan bersih Devasini mencapai US$9,2 miliar, yang menjadikannya salah satu pemilik kripto terkaya di dunia per awal November 2024.
Sebagian besar kekayaan Devasini berasal dari kepemilikan sahamnya di Tether dan Bitfinex. Meskipun Bitfinex merupakan bursa kripto populer dengan volume perdagangan 24 jam sekitar $168,4 juta, per 4 November, Tether dianggap sebagai sapi perah kerajaan kripto Devasini.
Pada akhir Oktober 2024, Tether merilis laporan kuartal ketiganya. Penerbit stablecoin USDT tersebut melaporkan laba bersih kuartalan sebesar $2,5 miliar karena permintaan terhadap stablecoinnya dan kinerja pasar yang kuat dari kepemilikan emasnya. Sementara itu, laba bersih Tether selama sembilan bulan pertama tahun 2024 mencapai $7,7 miliar. Menurut Forbes, Devasini diperkirakan memiliki 47% saham di Tether.
3. Brian Armstrong – Kekayaan Bersih US$8 Miliar
Armstrong adalah pengusaha asal AS dan salah satu pendiri sekaligus CEO Coinbase, bursa mata uang kripto terbesar yang berbasis di AS.
Sebelum Coinbase, Armstrong bekerja sebagai insinyur perangkat lunak di berbagai perusahaan teknologi, termasuk IBM dan Airbnb. Namun, keterlibatannya dengan mata uang kripto-lah yang membuka jalannya menuju kekayaan.
Pada 2012, Armstrong mendirikan Coinbase. Berkat antarmuka yang mudah digunakan dan langkah-langkah keamanan yang kuat, platform ini semakin populer di kalangan penggemar kripto pemula dan berpengalaman.
Keberhasilan Coinbase terkait erat dengan melonjaknya popularitas mata uang kripto, khususnya Bitcoin. Ketika nilai mata uang kripto melonjak, Coinbase diuntungkan oleh peningkatan volume perdagangan, biaya transaksi, dan komisi bursa, yang semuanya berkontribusi pada kekayaan Armstrong. Menurut Forbes, kekayaan Armstrong bernilai US$8 miliar per awal November 2024.
4. Michael Saylor – Kekayaan Bersih US$6 Miliar
Michael Saylor adalah salah satu pendiri perusahaan perangkat lunak analisis MicroStrategy. Saylor terkenal sebagai pendukung Bitcoin. Di bawah kepemimpinan Saylor, perusahaan tersebut menjalankan strategi untuk mengakumulasi bitcoin dengan menggunakan arus kas perusahaan dan hasil dari pembiayaan ekuitas dan utang.
Microstrategy memegang 252.220 bitcoin senilai US$17,63 miliar yang menjadikan perusahaan tersebut sebagai pemegang bitcoin korporat terbesar. Sebagai pemegang saham terbesar di Microstrategy, Saylor adalah miliarder Bitcoin yang kekayaan bersihnya diperkirakan sekitar US$6 miliar oleh Forbes.