Bisnis.com, JAKARTA — Pergerakan harga Bitcoin untuk mencapai level US$100.000 tersendat karena para pedagang menilai apakah optimisme yang berasal dari dukungan Presiden AS terpilih Donald Trump terhadap aset kripto menjadi berlebihan.
Mengutip Bloomberg pada Senin (25/11/2024), aset digital tersebut sempat jatuh ke level US$95.776 pada Minggu (24/11/2024) kemarin, setelah hanya terpaut US$300 dari tonggak sejarah level US$100.000.
Harga Bitcoin kemudian bangkit kembali dan naik ke level US$98.065 pada perdagangan hari Senin (25/11/2024) di Singapura, karena Trump memilih seorang eksekutif Wall Street, Scott Bessent untuk jabatan menteri keuangan membantu sentimen di pasar global.
"Investor khawatir Bitcoin harus beristirahat sekarang karena pada dasarnya telah menguji level US$100.000," kata Kepala Strategi Pasar di Miller Tabak + Co, Matt Maley dilansir dari Bloomberg.
Malley juga menambahkan bahwa bullish di sekitar Bitcoin semakin ekstrem.
Pemerintahan Trump yang baru di AS dipandang sebagai pendorong kripto di Wall Street dan sekitarnya. Nilai keseluruhan pasar aset digital telah melonjak sekitar $1 triliun sejak kemenangan Partai Republik pada 5 November.
Baca Juga
Agenda Trump
Trump telah menjanjikan peraturan yang lebih bersahabat dan berjanji untuk menyiapkan cadangan Bitcoin nasional, meskipun jadwal penerapan dan kelayakan cadangan Bitcoin masih menjadi pertanyaan terbuka.
"Saya melihat kecenderungan yang meningkat ke sisi jual saat kita mendekati angka US$100.000," kata kepala penelitian di broker utama kripto FalconX, David Lawant.
Dia juga menilai bahwa kondisi saat ini menunjukkan kripto mungkin mengalami konsolidasi di sekitar level tersebu dalam waktu dekat, sebelum terobosan berkelanjutan di atasnya.
Para pedagang telah memanfaatkan prospek kripto AS untuk mendorong Bitcoin ke ambang US$100.000, level simbolis yang bagi para pendukung kripto menepis para skeptis yang elihat sedikit nilai intrinsik dalam aset digital.
Perkembangan terbaru pada pasar kripto adalah kabar Cantor Fitzgerald LP yang tengah berunding dengan Tether Holdings Ltd. tentang penerimaan dukungan dari penerbit stablecoin untuk program pinjaman yang direncanakan Cantor bagi klien yang menjadikan Bitcoin sebagai agunan.
CEO Cantor, Howard Lutnick, adalah wakil ketua tim transisi Trump dan pilihan presiden terpilih untuk mengepalai Departemen Perdagangan. Tim transisi juga telah mengadakan diskusi mengenai apakah akan membuat jabatan pertama di Gedung Putih yang didedikasikan untuk kebijakan aset digital.
Uang tunai telah mengalir ke dana yang diperdagangkan di bursa AS yang berinvestasi langsung dalam Bitcoin sejak kemenangan Trump, dan produk tersebut kini telah mengumpulkan aset senilai $107 miliar.
"Bitcoin sangat overbought sejak pemilihan, dan itu pasti akan mandek. Meskipun demikian, ini bukanlah kemunduran, kita baru saja kembali ke level dari pertengahan minggu lalu," kata kepala eksekutif di perusahaan investasi kripto FRNT Financial Inc., Stephane Ouellette.