Bisnis.com, JAKARTA — Holding BUMN Pertambangan PT Mineral Industri Indonesia (Persero) atau MIND ID membeberkan peluang tambahan investor untuk proyek smelter Sorowako HPAL garapan PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) terbuka lebar.
Saat ini, proyek dengan nilai investasi sekitar Rp30 triliun meliputi pabrik high pressure acid leach (HPAL) dan tambang itu dikerjasamakan INCO dengan mitra China, Huayou. Dalam proyek ini INCO memegang saham minoritas sebesar 30%.
Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha MIND ID Dilo Seno Widagdo mengatakan pihaknya menantikan rencana tambahan mitra yang saat ini dikerjakan oleh Huayou.
“Kita punya opsi [tambahan investor], tapi kita nanti lihat jalan apa enggak, karena kan Huayou banyak mengeluarkan investasi,” kata Dilo saat ditemui di Jakarta, Selasa (26/11/2024).
Dilo menuturkan Huayou bakal mengurangi kepemilikannya pada proyek HPAL tersebut setelah adanya investor baru yang masuk ke dalam pabrik pemurnian itu.
“Huayou sementara mereka jalanin dulu sendiri, tapi mereka bersedia nanti diturunkan [shares],” kata dia.
Baca Juga
Berdasarkan data dari Kementerian Investasi, mitra yang kemungkinan akan ditarik menyasar pada sejumlah pabrikan manufaktur non-china seperti POSCO, LG Chem, Ford dan VW.
Adapun, smelter HPAL dirancang Vale Indonesia dengan memliki kapasitas produksi 60.000 ton nikel per tahun dalam bentuk mixed hydroxide precipitate (MHP).
Hanya saja, Deputy Director of External Affairs Huayou Indonesia Stevanus enggan berkomentar banyak ihwal kemajuan dari penjajakan investor baru untuk proyek HPAL bersama dengan INCO tersebut.
Sebelumnya, Presiden Direktur INCO Febriany Eddy mengatakan rencananya proyek Sorowako HPAL bakal dikerjakan bersama dengan tiga perusahaan yang tergabung ke dalam usaha patungan di sisi midstream.
“Sejauh ini banyak pabrikan mobil juga sudah tertarik tapi belum mengkerucut, setelah ada informasi lebih baik kami akan update lagi ke pasar,” kata Febriany saat Pubex Live 2024, Senin (26/8/2024).
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.