Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pilah-Pilih Saham Konsumer ICBP, MYOR, MIDI dkk Saat Rupiah Lesu

Saham emiten-emiten sektor konsumer dibayangi oleh prospek moncer kinerja penjualan pada akhir tahun dan depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Investor mengamati pergerakan harga saham di Jakarta, Minggu (13/10/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Investor mengamati pergerakan harga saham di Jakarta, Minggu (13/10/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Saham emiten-emiten sektor konsumer dibayangi oleh prospek moncer kinerja penjualan pada akhir tahun dan depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Meski begitu, sejumlah saham di sektor ini dinilai atraktif seperti saham ICBP, MYOR, hingga MIDI.

Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Abyan H Yuntoharjo menjelaskan pertumbuhan sektor konsumer didorong oleh daya tarik volume domestik yang kuat dan permintaan konsumen yang stabil, terutama di luar Jawa. Secara keseluruhan, laba emiten konsumer mengalami perbaikan, kecuali pada MYOR dan UNVR.

Dia mengatakan para pemain utama seperti PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP), PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF), dan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) membukukan kinerja yang solid karena memanfaatkan pertumbuhan volume yang lebih tinggi, penetapan harga yang strategis, dan disiplin biaya.

"Khususnya, ICBP dan INDF berhasil meningkatkan operasional secara efisien, sementara AMRT dan PT Midi Utama Indonesia Tbk. (MIDI) diuntungkan dari ekspansi ke wilayah-wilayah di luar Jawa, dengan biaya operasional yang lebih rendah.," katanya, dalam riset dikutip Senin (25/11/2024).

Kemudian, untuk PT Cisarua Mountain Dairy Tbk. (CMRY) masih dapat pertumbuhan laba kotor yang solid didukung oleh normalisasi harga bahan baku.

Di sisi lain, dia menyatakan bahwa PT Mayora Indah Tbk. (MYOR) dan PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) mencatat kinerja yang kurang optimal dengan MYOR menghadapi tekanan biaya bahan baku, sementara UNVR terdampak penurunan pendapatan akibat boikot dan isu harga.

Abyan mengatakan sektor konsumer menunjukkan ketahanan tetapi menghadapi tantangan dari stabilitas harga dan kenaikan biaya.

"Meskipun harga komoditas stabil, depresiasi rupiah dapat memberikan tekanan pada margin karena biaya pengisian ulang inventaris meningkat. Efisiensi operasional tetap terjaga dengan pengelolaan biaya yang disiplin di seluruh sektor," ucapnya.

Ke depan, dia memprediksi pertumbuhan pendapatan akan tetap stabil hingga akhir 2024, didukung oleh tren konsumsi yang kuat dan

"Kami mempertahankan pandangan netral, dengan ekspektasi konsumsi akan tetap stabil hingga awal 2025. Urutan rekomendasi kami adalah ICBP, MYOR, MIDI, INDF, AMRT, CMRY, UNVR," ujarnya.

Mirae Asset Sekuritas Indonesia memberikan rekomendasi trading buy untuk saham ICBP dengan target harga Rp14.000 per saham. Sementara itu, MYOR disarankan beli dengan target harga Rp3.600 per saham dan MIDI direkomendasikan beli dengan target harga Rp540 per saham.

Rekomendasi beli juga disematkan Mirae Asset Sekuritas untuk saham AMRT dengan target harga Rp3.500 per saham. Di sisi lain, saham CMRY mendapat rekomendasi trading buy dengan target harga Rp6.000. Adapun, rekomendasi hold diberikan untuk saham INDF dan UNVR dengan target harga berturut-turut Rp8.100 dan Rp1.700 per saham.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erta Darwati
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper